Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia Cina atau KCIC memastikan keberadaan pekerja lokal tidak tergeser dengan adanya sejumlah tenaga ahli yang didatangkan dari China untuk mempercepat pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan ahli yang didatangkan secara bertahap dari China ini dalam rangka pengerjaan tunnel 2. Mereka adalah ahli tunnel dan ahli perkuatan surface.
"Tentunya para ahli ini didatangkan untuk mempercepat proses pembangunan dan juga untuk menangani hal-hal yang terkait pekerjaan pembangunan tunnel," ujarnya, Senin (10/1/2022).
Selain tenaga ahli dari China, dia menyebut KCIC juga melibatkan tenaga ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) termasuk pekerja lokal yang banyak terlibat di dalam proses pembangunan, dengan mengutamakan pekerja lokal di sekitar area proyek.
"Saat ini komposisi penggunaan tenaga kerja asing dibandingkan tenaga kerja lokal masih terjaga di angka 1 berbanding 5," ucap Dwiyana.
Dia menambahkan proses pelaksanaan pekerjaan ini juga menjadi bagian dari upaya proses transfer ilmu yang penting dalam pelaksanaan pembangunan yang melibatkan dua bangsa.
Baca Juga
Sebelumnya, Dwiyana membeberkan sejumlah kendala yang masih dihadapi dalam penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Salah satunya yaitu kendala dalam pembangunan tunnel 2 atau terowongan yang bakal dilalui kereta.
Menurutnya, kendala tersebut lebih ke kondisi geologinya karena masuk clay soil area (tanah liat). Sementata seluruh infrastruktur yang dibangun di proyek ini memang harus bisa menopang kecepatan kereta yang mencapai 350 kilometer per jam.
"Makanya, sesuai aspek pembangunan harus dilakukan dengan cermat. Harus presisi dan ketat," kata dia.
Di sisi lain, sambungnya, total ada 13 terowongan dalam proyek ini dan yang jadi kendala hanya tunnel 2 yang membutuhkan penanganan khusus. Walaupun situasi ini wajar dari pembangunan kereta cepat, tapi Dwiyana menyebut perusahaan benar-benar mencari solusi untuk menyelesaikan kendala tersebut.
Salah satunya, tambah dia, adalah dengan mendatangkan 33 ahli terowongan langsung dari China untuk membantu menyelesaikan kendala ini dan dibantu oleh sejumlah ahli dari ITB.
"Terakhir, 17 ahli grouting untuk membantu terkait dengan penyelesaian masalah clay soil," imbuhnya.
Sebagai tambahan, proyek kereta cepat ini punya trase sepanjang 142,3 kilometer. Nantinya, pemasangan bantalan rel akan dilakukan paralel dengan pemasangan rel besi di atasnya.
Rel yang dipakai untuk proyek ini memiliki standar UIC 60 atau R60 yang setiap batangnya memiliki panjang 50 meter. Saat ini, seluruh batang rel sedang dalam proses welding di Depo Tegalluar, Cileunyi, Jawa Barat, untuk disambung menjadi sepanjang 500 meter per batangnya.