Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mempercepat penerbitan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 booster tahun ini.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kesehatan Charles Honoris mengatakan percepatan penerbitan izin EUA itu diharapkan dapat menekan tarif layanan vaksinasi dosis ketiga itu di tengah masyarakat.
“Memang baru beberapa perusahaan yang mengajukan EUA ke BPOM dan Kementerian Kesehatan. Kita berharap EUA-nya segera diterbitkan karena kebutuhan untuk mendapatkan booster sangat mendesak,” kata Charles melalui sambungan telepon, Minggu (2/1/2022).
Percepatan penerbitan izin EUA itu, kata Charles, dapat mendorong perusahaan vaksin global untuk mengajukan permohonan EUA di Tanah Air. Dengan demikian, pasokan vaksin untuk dosis ketiga dalam negeri dapat terpenuhi nantinya.
“Tentunya semakin banyak vaksin yang masuk semakin menguntungkan masyarakat kita karena harga semakin bersaing dan masyarakat memiliki berbagai macam pilihan untuk mendapatkan vaksin yang tentu harus mendapatkan persetujuan dari BPOM,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mengejar kelengkapan syarat penerbitan EUA untuk vaksin booster Covid-19 hingga tahun ini. Rencananya program vaksin booster itu bakal dimulai pada Januari 2022.
Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan lembaganya bakal mempercepat kelengkapan syarat izin penggunaan darurat itu untuk tiga jenis vaksin yang tengah menjalani uji klinis di luar negeri.
Ketiga vaksin itu di antaranya Vaksin Pfizer (Corminary), Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria) dan CoronaVac/VAccine (Covid-19 Bio Farma). Adapun ketiga vaksin itu diajukan sebagai vaksin booster homologus untuk usia 18 tahun ke atas.
“Tiga vaksin itu sudah berproses mudah-mudahan bisa kita gunakan dalam bulan ini dan saya juga sudah minta untuk dikejar bagaimana melengkapi data yang ada,” kata Penny saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (14/12/2021).
Penny berharap kelengkapan data itu dapat terpenuhi dengan cepat sehingga izin penggunaan darurat untuk tiga vaksin itu dapat dikeluarkan sebelum Januari 2022. Malahan, dia menargetkan, izin penggunaan darurat tiga jenis vaksin itu dapat keluar pada bulan ini.
“Vaksin Sinopharm juga sedang berproses semoga bisa terpenuhi datanya dalam waktu dekat,” kata Penny.
Adapun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberi wewenang kepada perusahaan farmasi swasta untuk mengimpor vaksin booster menyusul rencana pemberian vaksin dosis ketiga kepada masyarakat tahun depan. Rencananya program vaksin booster itu bakal dimulai pada Januari 2021.