Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Perpanjangan Stimulus PEN hingga Untung Rugi Penyesuaian Harga Batu Bara

BisnisIndonesia.id menyajikan informasi menarik sepanjang Kamis (30/12/2021) di antaranya Pemerintah melanjutkan empat stimulus yang menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Ilustrasi fasilitas conveyor belt di salah satu tambang batu bara./Bloomberg
Ilustrasi fasilitas conveyor belt di salah satu tambang batu bara./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melanjutkan empat stimulus yang menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun depan. Keempat stimulus itu yakni subsidi bunga KUR, bantuan tunai pedagang kaki lima dan warung, insentif PPN DTP properti, serta PPnBM 0 persen otomotif.

Berita itu menjadi salah satu dari lima berita pilihan Bisnisindonesia.id sepanjang Kamis (30/12/2021) yang diikuti dengan respons pemangku kepentingan bisnis real estat terhadap perpanjangan insentif PPN DTP tersebut.

Dari lantai bursa, PT Modernland Realty Tbk. melakukan langkah restrukturisasi dan lego saham untuk memoles keuangan perusahaan pengembang tersebut.

Ada pula informasi mengenai segmen kredit menahan pemulihan pada industri reasuransi ketika bisnis proteksi lain mulai mencetak pemulihan serta rencana pemerintah melakukan penyesuaian harga batu bara dalam negeri yang dinilai berpotensi memberikan beban tambahan bagi negara.

Selain itu, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji di meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut ini adalah intisari dari setiap berita pilihan:

1. 4 Program PEN Berlanjut, Termasuk Insentif Properti & Otomotif

Pemerintah melanjutkan empat stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yakni subsidi bunga KUR, bantuan tunai pedagang kaki lima dan warung, insentif PPN DTP properti, serta PPnBM 0 persen otomotif.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan pemerintah menggulirkan program-program itu lebih awal. Program yang akan digulirkan pada awal tahun depan merupakan lanjutan dari program 2021.

2. Perpanjangan Insentif PPN Diusulkan Setahun, Tak Cukup 6 Bulan

Perpanjangan insentif properti berupa PPN DTP untuk sektor properti disarankan hingga akhir tahun depan, bukan 6 bulan.

CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengemukakan alasan sebaiknya perpanjangan insentof PPN DTP hingga akhir 2022 adalah proses pembelian properti relatif panjang sehingga pengembang pun dapat mengatur strategi lebih baik.

3. Restrukturisasi & Lego Saham Jadi Siasat MDLN Poles Keuangan

PT Modernland Realty Tbk. terus berbenah memperbaiki kinerja keuangan yang anjlok akibat Covid-19. Sejumlah upaya pun telah dijajaki oleh emiten properti tersebut.

Salah satunya dengan menjual seluruh kepemilikan saham di PT Astra Modern Land (AML) yang digenggam melalui entitas usahanya, PT Mitra Sindo Makmur (MSM). Berdasarkan keterbukaan informasi, emiten berkode MDLN melaporkan MSM telah melepas 1,27 juta saham yang mewakili 33 persen kepemilikan saham AML.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Perpanjangan Stimulus PEN hingga Untung Rugi Penyesuaian Harga Batu Bara

Salah satu proyek perumahan PT Modernland Realty Tbk. di Tangerang, Banten./Istimewa

4. Segmen Kredit Tahan Pemulihan Reasuransi

Segmen kredit menahan pemulihan pada industri reasuransi kala bisnis proteksi lain mulai mencetak pemulihan.

AAUI mencatat premi reasuransi umum sampai dengan kuartal III/2021 mencapai Rp13,39 triliun atau turun 12,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,27 triliun. Sementara itu, industri asuransi umum mengumpulkan premi Rp55,07 triliun per kuartal III/2021 atau tumbuh 2,2 persen

5. Menimbang Untung Rugi Penyesuaian Harga Batu Bara Domestik

Rencana pemerintah melakukan penyesuaian harga batu bara dalam negeri (domestic market obligation/DMO), khususnya untuk pembangkit listrik dinilai berpotensi memberikan beban tambahan bagi negara.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov mengatakan bahwa perubahan harga DMO berpotensi meningkatkan tambahan belanja subsidi dan kompensasi pemerintah kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Selamat membaca!


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper