Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Antisipasi Lonjakan Mobilitas Jelang Malam Tahun Baru

Kemenhub melakukan upaya antisipasi adanya lonjakan mobilitas jelang malam pergantian tahun baru dan arus balik di daerah Jawa Barat dan sekitarnya.
Pengendara melintasi ruas jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/12/2021). Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung mewacanakan kembali menutup 10 titik ruas jalan raya di Kota Bandung pada saat Libur Natal dan Tahun baru guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 pada PPKM level 3 serentak se-Indonesia. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.
Pengendara melintasi ruas jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/12/2021). Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung mewacanakan kembali menutup 10 titik ruas jalan raya di Kota Bandung pada saat Libur Natal dan Tahun baru guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 pada PPKM level 3 serentak se-Indonesia. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan upaya antisipasi adanya lonjakan mobilitas jelang malam pergantian tahun baru 2022 dan arus balik di daerah Jawa Barat dan sekitarnya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pergerakan di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dapat ditangani dengan baik dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Berdasarkan laporan dari Dirlantas Polda Jabar, dari pengawasan dilakukan sejak sebelum libur Natal hingga hari ini, terjadi penurunan pergerakan mobilitas di daerah Jawa Barat. Ini berarti imbauan pemerintah untuk membatasi mobilitas telah diikuti masyarakat,” kata Menhub, Kamis (30/12/2021).

Budi berpesan kepada para petugas di lapangan agar mengawasi sejumlah titik-titik krusial, khususnya dalam menghadapi terjadinya lonjakan mobilitas di penghujung tahundan juga arus balik di awal 2022.

Dia menyebut narasi yang disampaikan pemerintah di masa libur Nataru kali ini adalah pengetatan protokol kesehatan dan membatasi mobilitas. Apabila tidak ada hal yang penting, masyarakat diimbau lebih baik di rumah saja.

"Namun jika memang harus bepergian, kita pastikan penanganan mobilitasnya berjalan lancar dengan prokes ketat. Kita juga harus mengelola mobilitas agar jangan sampai terjadi sumbatan-sumbatan, khususnya di daerah wisata," tutur Budi.

Sementara itu Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus mengaku pihaknya telah mempersiapkan manajemen rekayasa lalu lintas di sejumlah titik jika terjadi kemacetan.

Sejumlah titik tersebut berada di pertemuan antara tol Cipularang dan Cipali, daerah puncak Bogor, dan Nagrek.

"Antisipasi yang dilakukan yakni contra flow dan pengalihan jalur alternatif baik bagi kendaraan pribadi maupun kendaraan barang sumbu tiga," ujarnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jabar, pada Operasi Lilin tahun ini, jumlah kendaraan yang masuk Provinsi Jabar berkurang sekitar lima persen dibandingkan tahun lalu. Adapun jumlah kecelakaan lalu lintas juga menurun sekitar 51 persen dibandingkan tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper