Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat inflasi pada Desember 2021 diperkirakan akan meningkat lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) akan mengalami inflasi sebesar 0,53 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Peningkatan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan pada November 2021 sebesar 0,37 persen dan pada Desember 2020 sebesar 0,45 persen.
Menurut Faisal, hal ini didorong oleh pola musiman akhir tahun dan relaksasi PPKM, sehingga mendorong mobilitas dan konsumsi masyarakat.
“Harga makanan, transportasi, restoran, dan layanan rekreasi diperkirakan akan terus meningkat di tengah Natal dan liburan akhir tahun,” katanya, Kamis (30/12/2021).
Faisal mengatakan, harga pangan dan tarif transportasi akan menjadi kontributor terbesar terhadap inflasi Desember 2021.
Baca Juga
“Untuk kelompok pengeluaran bahan makanan, kenaikan harga paling banyak terjadi pada cabai rawit (cabai rawit), cabai merah, minyak goreng, dan telur ayam,” jelasnya.
Adapun secara tahunan, inflasi IHK diperkirakan menguat menjadi 1,83 persen (year-on-year/yoy) dari 1,75 persen yoy pada November 2021 dan 1,68 persen yoy pada Desember 2020.
Faisal juga memperkirakan inflasi inti akan menguat menjadi 1,50 persen yoy, meningkat dari 1,44 persen yoy pada November 2021.
Meski demikian, dia menambahkan, inflasi pada keseluruhan tahun 2021 tetap terkendali karena masih berada di bawah kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 2-4 persen.
Sebelumnya, BI memperkirakan inflasi pada Desember 2021 akan mencapai 0,49 persen mtm. Sementara, inflasi keseluruhan tahun 2021 diperkirakan mencapai 1,79 persen.
Berdasarkan catatan BI, penyumbang utama inflasi Desember 2021 sampai dengan minggu keempat adalah komoditas cabai rawit sebesar 0,13 persen mtm, minyak goreng sebesar 0,07 persen mtm, daging ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar 0,04 persen mtm.
Di samping itu, penyumbang inflasi lainnya adalah telur ayam ras dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,02 persen mtm, bawang merah, sabun detergen bubuk dan semen masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.
Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami deflasi yaitu daging sapi sebesar -0,01 persen mtm.