Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian/Lembaga Mengeluh Anggaran Turun, Menkeu: Realisasinya Tetap Rendah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat penyerapan anggaran Kementerian dan Lembaga tetap rendah, meski telah dilakukan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.
Layar menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia  Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Layar menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita bahwa banyak kementerian dan lembaga yang mengeluh atas pengurangan anggaran karena pengalokasian ulang untuk penanganan Covid-19. Namun, dua hari menjelang tutup tahun, realisasi anggaran yang telah dipotong ternyata tetap rendah.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa pada tahun ini terdapat empat kali pengalokasian ulang (refocusing) anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk penanganan pandemi Covid-19. Pengalokasian itu berkaitan dengan penyaluran bantuan sosial dan percepatan vaksinasi.

Kondisinya menjadi semakin berat saat Covid-19 varian delta menyebar dan melumpuhkan aktivitas masyarakat, sehingga pemerintah perlu menambah bantuan sosial bagi masyarakat. Menurut Sri Mulyani, saat varian delta merebak pada Juli—Agustus 2021, terjadi dua kali refocusing anggaran.

Refocusing itu berimbas kepada berkurangnya anggaran sejumlah kementerian lembaga (KL), karena dana yang ada beralih untuk penanganan pandemi. Menurut Sri Mulyani, dirinya mendapatkan banyak keluhan atas penurunan anggaran itu, karena katanya berbagai program akan sulit terlaksana jika anggaran berkurang.

"KL-KL banyak mengeluh, tetapi ya ini saya tinggal dua hari beroperasi ternyata KL-KL enggak bisa menghabiskan semua anggaran juga [yang telah berkurang]," ujar Sri Mulyani pada Selasa (28/12/2021).

Penyediaan anggaran memang merupakan suatu hal, tetapi belanja atau realisasi anggaran merupakan persoalan lain. Menurut Sri Mulyani, kesulitan kementerian dan lembaga untuk membelanjakan dananya mungkin turut terkendala oleh merebaknya varian delta beberapa bulan lalu.

"Dari sisi penyerapan barangkali KL sudah banyak bikin program tetapi eksekusinya sulit pada saat terjadi [penyebaran varian] delta. Saat terjadi delta belanja tiarap lagi," ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, dirinya dan para menteri menjadi lebih memahami pola belanja dari kementerian dan lembaga di masa pandemi Covid-19. Namun, efektivitas belanja anggaran akan tetap menjadi perhatian menjelang penutupan buku tahun ini yang hanya tersisa tiga hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper