Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan laba di antara perusahaan industri China melambat menjadi 9 persen pada November, level terlemah dalam setahun terakhir karena harga komoditas yang masih tinggi.
Dilansir Bloomberg pada Senin (27/12/2021), Biro Statistik Nasional China (NBS) menunjukkan angka pertumbuhan laba perusahaan manufaktur tersebut menjadi yang paling lambat sejak Mei. Namun, capaian pada November naik 38 persen selama 11 bulan terakhir.
Laba dari perusahaan batu bara dan penyedia minyak mentah naik lebih dari 200 persen dalam 11 bulan pada tahun ini seiring dengan kenaikan harga komoditas. Namun, kenaikan itu melemahkan perusahaan pengguna produk tersebut, seperti elektronik dan produsen alat pemanas.
Baca Juga
"Tekanan harga masih relatif besar," ujar Ahli Statistik Senior NBS Zhu Hong.
Kendati demikian, penurunan profit pada sektor manufaktur seperti otomotif dan peralatan menyempit pada November lantaran ketersediaan chip yang membaik dan meningkatnya permintaan.
Dalam rilis data sebelumnya, inflasi pada pabrik China mulai berjalan moderat. indeks harga produsen naik 12,9 persen pada November dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, indeks harga konsumen naik dengan laju tertinggi sejak Agustus 2020 hingga 2,3 persen.