Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Tegur Maskapai yang Operasikan 19 Pesawat Bermasalah

Kemenhub melayangkan teguran terhadap maskapai yang mengoperasikan 19 pesawat bermasalah berdasarkan hasil temuan.
Bandara Hang Nadim, Batam. /batam-airport.com
Bandara Hang Nadim, Batam. /batam-airport.com

Bisnis.com, JAKARTA - Citilink dan GMF AeroAsia dilaporkan mengoperasikan 19 pesawat bermasalah berdasarkan hasil temuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Hal tersebut terungkap dalam surat teguran yang dilayangkan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub pada 22 Desember 2021. Surat tersebut diteken oleh Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Dadun Kohar.

Dalam surat tersebut, teguran ditujukan kepada Accountable Manager GMF AeroAsia dan VP Engineering & Maintenance Citilink. Kemenhub menemukan pesawat A320 yang dioperasikan Citilink pada 1-17 Desember 2021 dengan dummy brake assy nomor 2 yang masih terpasang di PK-GQJ.

"Di mana agar pesawat tersebut dapat diterbangkan dilakukan open HIL Brake Assy No 2 due to NIL Spare [MEL Cat. C] dan Extension HIL Brake yang disetujui Chief Inspector Citilink," tulis Dadun dalam suratnya, yang dikutip dari Tempo, Minggu (26/12/2021).

Dari status HIL pada 13 Desember 2021, terdapat 19 pesawat A320 Citilink yang mengalami open HIL Brake. Dalam tiga bulan terakhir terjadi enam brake occurrences (melting, jammed, rotor damage, over temperature).

Kemenhub pun melayangkan surat teguran kepada GMF AeroAsia dan menyatakan otorisasi MEL Extention Category B & C yang tercantum dalam ACL D95 Citilink tidak berlaku sejak surat ditandatangani.

Dalam suratnya, Kemenhub meminta GMF AeroAsia segera memperbaiki HIL Brake di 19 pesawat A320 Citilink. Perseroan juga diminta segera melakukan review terhadap status Hold Item List atau HIL dari Agustus sampai dengan Desember 2021 untuk memastikan closing HIL benar-benar sesuai.

Selain itu, regulator juga mendesak pihak bersangkutan untuk melakukan penggantian perangkat dilengkapi traceability document

GMF juga diminta segera mengidentifikasi nomor seri komponen yang bermasalah untuk dilepas dari pesawat dan disimpan di area karantina.

Kemenhub meminta perseroan untuk memastikan permasalahan ketidaktersediaan suku cadang dan manajemen rantai pasok tidak menjadi bahaya laten yang berdampak kepada keselamatan penerbangan dan pemenuhan regulasi maupun prosedur yang berlaku.

Sejauh ini, Kemenhub belum memberikan pernyataan apapun terkait dengan hal ini. VP Corporate Secretary & CSR Citilink Diah Suryani menyatakan, perseroan terus melakukan koordinasi erat dan mempercayakan seluruh pemeliharaan pesawat kepada GMF sebagai penyedia jasa pemeliharaan pesawat.

Sementara itu, VP Corporate Secretary & Legal GMF Rian Fajar Isnaeni menyatakan telah memastikan bahwa seluruh pesawat pelanggan, dalam kasus ini Citilink, yang dirilis telah dinyatakan laik terbang.

“GMF telah memenuhi requirements sebagaimana tercantum dalam dokumen minimum equipment list [MEL] milik operator, yakni Citilink, yang telah dikeluarkan oleh pabrikan pesawat terbang dan disetujui oleh otoritas setempat,” kata Rian seperti dikutip dari pernyataan resmi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper