Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Natal, Pusat Perbelanjaan di London Sepi Akibat Ancaman Omicron

Masyarakat cenderung memilih berbelanja di kota-kota kecil penjuru Inggris di tengah penyebaran Covid-19 varian Omicron di Ibu Kota.
Lalu lintas pejalan kaki di Inggris/Bloomberg
Lalu lintas pejalan kaki di Inggris/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pusat perbelanjaan West End di London cenderung sepi menjelang Hari Natal. Masyarakat cenderung memilih berbelanja di kota-kota kecil penjuru Inggris di tengah penyebaran Covid-19 varian Omicron di Ibu Kota.

Dilansir Bloomberg, lalu lintas pejalan kaki di jalan-jalan utama di kota-kota kecil Inggris melonjak sekitar 20 persen pada Senin dan Selasa, 20-21 Desember 2021, dibandingkan pekan lalu.

Data yang dirilis konsultan ritel Springboard ini mencatat kenaikan tersebut lebih dari dua kali lipat peningkatan yang tercatat di London. Konsumen cenderung memadati pusat perbelanjaan dan menghindari pusat ritel terkenal di London seperti Regent Street dan Oxford Street.

“Angka lalu lintas pejalan kaki pekan ini identik dengan pembeli yang menjauh dari ibu kota dan juga pusat kota besar pada umumnya," kata direktur pemasaran Springboard Diane Wehrle, seperti dilansir Bloomberg, Kamis (24/12/2021).

Pertumbuhan lamban di Ibu Kota Inggris ini sejalan dengan turunnya jumlah pembeli di West End London yang nyaris mencapai 20 persen akhir pekan lalu dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut data New West Company, kelompok lobi untuk distrik ritel.

Di masa pra-pandemi pembeli akan berbondong-bondong pergi ke London selama akhir pekan terakhir sebelum Natal.

Inggris berada dalam cengkeraman lonjakan infeksi Omicron dengan kasus harian mencapai rekor hampir 120.000 pada hari Kamis, menurut data yang diterbitkan pemerintah Inggris. Jumlah tersebut melonjak dari 10.000 kasus harian pada Rabu,

Penyebaran kasus Omicron telah menekan peritel. Padahal, Natal biasanya menjadi momentum untuk mendapatkan keuntungan besar di di akhir tahun, yang bahkan jauh melampaui bulan-bulan sebelumnya.

London sangat terpengaruh oleh saran pemerintah untuk bekerja dari rumah, sehingga pekerja kantoran meninggalkan ibu kota bersamaan dengan konsumen dan turis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper