Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) berharap lalu lintas angkutan barang dapat berjalan lancar pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan menjelaskan dari hasil diskusi bersama dengan Korlantas dan pemangku kepentingan lainnya menyampaikan diskresi pengalihan angkutan barang keluar tol terjadi sepanjang sepanjang tidak ada kemacetan yang mengular hingga 5 km.
Namun, lanjutnya, apabila terdapat kemacetan di jalur tol, kebijakan pengalihan lalu lintas dilakukan untuk angkutan barang.
Aturan terkait operasi angkutan barang tersebut juga telah diterbitkan. Meski berisi tentang pengalihan lalu lintas, Gemilang menyebut dalam aturan tersebut juga memasukkan unsur pengecualian bagi angkutan barang tertentu.
Terkait aturan tersebut, Gemilang mengharapkan bahwa angkutan logistik tetap bisa menjadi prioritas. Mengingat saat ini yang dapat membangkitkan ekonomi angkutan logistik.
Aptrindo juga menyampaikan kepada pemangku kepentingan agar pengusaha ekspor-impor internasional jangan mendapat kesulitan di tol. Selain itu, pada akhir tahun pengusaha juga mati-matian mengejar target sehingga juga bisa dipermudah.
"Bagi pengusaha persoalan ini selalu menjadi tantangan akhir tahun. Kami harapkan tidak akan menjadi masalah nanti pada prakteknya di lapangan," ujarnya, Kamis (23/12/2021).
Meski demikian, Gemilang menegaskan dengan ada atau tidaknya aturan pengalihan tersebut, pengusaha logistik telah nenyiapkan diri dan mengantisipasi pengiriman barang dari jauh-jauh hari supaya tidak timbul menjadi masalah.
Sementara itu, PT Jasa Marga Tbk. mencatat sebanyak 938.141 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-8 hingga H-3 Hari Raya Natal 2021 yang jatuh pada periode Jumat-Rabu (17-22 Desember 2021). Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung).
Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 7,8 persen jika dibandingkan lalin normal periode November 2021 dengan total 870.371 kendaraan.
Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 432.320 kendaraan (46,1 persen) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 288.658 kendaraan (30,8 persen) menuju menuju arah Barat (Merak), dan 217.163 kendaraan (23,1 persen) menuju arah Selatan (Puncak). Adapun rincian distribusi lalin sebagai berikut:
Lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 223.758 kendaraan, naik sebesar 14,3 persen dari lalin normal.
Lalu, lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 208.652 kendaraan, naik sebesar 10,3 perseb dari lalin normal.
Total lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 432.320 kendaraan, naik sebesar 12,4 persen dari lalin normal.
Di sisi lain, lalu lintas yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 288.658 kendaraan, naik 1,1 persen dari lalin normal. Jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 217.163 kendaraan, naik sebesar 8,5 persen dari lalin normal.
Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol dapat mengantisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan tol. Pastikan kendaraan maupun pengendara dalam keadaan prima, mematuhi protokol kesehatan (menggunakan masker, cuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan) saat berada di rest area, isi BBM dan saldo uang elektronik yang cukup, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas serta istirahat jika lelah berkendara.