Bisnis.com, JAKARTA – PT Brantas Abipraya (Persero) melalui anak perusahaannya PT Brantas Energi menargetkan mampu mengoperasikan PLTM Maiting Hulu-2 di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada kuartal I/2022.
PLTM Maiting Hulu-2 yang memiliki kapasitas 2X4 megawatt (MW) itu akan melengkapi portofolio perusahaan yang telah membangun dan mengoperasikan 1 unit pembangkit tenaga surya, dan tiga unit pembangkit listrik tenaga air dengan total kapasitas 21 MW.
Adapun, pembangkit listrik yang telah dibangun dan dioperasikan perusahaan adalah PLTS Gorontalo 2 MWp, PLTM Padang Guci-1 3X2 MW, PLTM Sako-1 2X3 MW, PLTM Padang Guci-2 2X3,5 MW.
Commercial operation date (COD) PLTM Padang Guci-2 sendiri dilakukan pada 16 Desember 2021, sehingga listrik yang dihasilkan pembangkit tersebut masuk ke dalam sistem kelistrikan milik PT PLN (Persero).
“PLTM Padang Guci-2 secara resmi sudah sinkron dan dapat menyuplai energi listrik ke sistem PLN S2JB dalam rangka men-support keandalan sistem kelistrikan setempat untuk mencukupi demand masyarakat, sehingga diharapkan dapat memicu pertumbuhan perekonomian di sekitar PLTM,” ujar Direktur Teknik dan Operasi Brantas Energi Firmansyah Ibnu Haryoso melalui keterangan resmi, Senin (20/12/2021).
Dia mengatakan, perusahaan selalu berupaya untuk menghadirkan sistem kelistrikan yang andal, dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar.
PLTM Padang Guci-2 sendiri dibangun di Desa Bungin Tambun, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Proses konstruksi PLTM tersebut dilakukan oleh Brantas Abipraya.
Lokasinya berada sekitar 6 kilometer di sebelah hulu dari PLTM Padang Guci-1 yang juga dimiliki oleh Brantas Energi, dan sudah beroperasi sejak 2017.
PLTM tersebut menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan setempat, yaitu aliran Sungai Padang Guci, sehingga menjadikannya pembangit listrik yang ramah lingkungan.