Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut bakal mengawal lebih ketat sejumlah proyek yang molor.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan pengawalan yang lebih intensif lagi untuk monitoring sejumlah proyek hulu migas.
Di samping itu, SKK Migas akan terjun ke lapangan untuk meminimalkan kendala dalam pelaksanaan proyek, dan untuk mengatasi lebih cepat sejumlah kendala melalui pengawasan melekat.
“Kami kasih personil SKK Migas dengan segala keterbatasannya, setiap hari nungguin di lapangan,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (19/12/2021).
SKK Migas sendiri sebelumnya telah memberikan pengawalan terhadap beberapa proyek hulu migas di dalam negeri. Meski demikian, keterlambatan sejumlah proyek yang dikawal masih tetap terjadi karena sejumlah alasan.
Dia menjelaskan, pihaknya telah secara intensif turun ke lapangan dan memfasilitasi setiap masalah yang muncul untuk dicarikan jalan keluarnya.
Baca Juga
Upaya pengawalan tersebut, kata Julius, dilakukan untuk menjaga agar perkembangan proyek tidak lebih buruk, karena sempat terdampak Covid-19.
Di samping itu, pengawalan yang diberikan sekaligus untuk membantu memulihkan pengerjaan proyek, tetapi masih tetap ada proyek yang penyelesaian meleset dari target waktu semula.
“Faktor nonteknis karena masalah Covid-19 karena ada barang-barang dari luar yang telat difabrikasi. Juga karena ahli-ahli dari luar yang terlambat masuk Indonesia karena Covid, juga ada masalah teknis lainnya di lapangan, seperti produktivitas yang rendah karena satu dan lain hal,” jelasnya.