Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan realisasi pengeboran sumur pengembangan dan eksplorasi sepanjang tahun ini tidak mencapai target yang ditetapkan.
Adapun, sepanjang tahun ini SKK Migas menargetkan 616 kegiatan pengeboran sumur pengembangan, dan 48 pengeboran sumur eksplorasi.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, kegiatan pengeboran sumur pengembangan sampai dengan akhir tahun ini diproyeksikan tidak akan mencapai target sebanyak 616 sumur.
Dia menuturkan, kegiatan pengeboran sumur pengembangan tengah diupayakan untuk mencapai sekitar 500 sumur.
“Tidak sesuai [target], banyak masalah operasional dan juga perizinan yang belum beres,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.
Sebelumnya, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas A. Rinto Pudyantoro mengatakan bahwa pandemi Covid-19 masih berdampak terhadap kegiatan di sektor hulu migas, sehingga sejumlah kegiatan terpaksa harus ditunda ke tahun depan.
Baca Juga
Awalnya, SKK Migas menargetkan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 48 sumur. Akan tetapi, sampai Oktober 2021 realisasi pengeboran sumur eksplorasi telah mencapai 26 sumur.
“Info terbaru targetnya sampai akhir tahun 36 sumur,” jelasnya.
Berdasarkan data SKK Migas, apabila jumlah pengeboran sumur eksplorasi pada tahun ini hanya mencapai 36 sumur, maka jumlah tersebut tercatat sama dengan realisasi pada 2020.
Sementara itu, apabila target pengeboran sumur pengembangan tahun ini hanya mencapai 500 sumur, jumlah tersebut masih tercatat lebih banyak jika dibandingkan dengan realisasi pada tahun lalu sebanyak 240 sumur.
Sepanjang 2021, SKK Migas telah merencanakan aktivitas utama seperti studi G&G sebanyak 116 kegiatan, seismik 2D seluas 4.56 kilometer, kegiatan seismik 3D dengan luas 1.549 kilometer persegi, serta kegiatan work over direncanakan mencapai 615 sumur, dan kegiatan well service sebanyak 26.431 kegiatan.