Bisnis.com, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyediakan sekitar 206 kapal yang akan dioperasikan untuk melayani penyeberangan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP M. Yusuf Hadi mengatakan, ada dua hal besar yang menjadi target ASDP saat Nataru nanti, yakni terkait dengan perencanaan layanan angkutan penyeberangan, dan memastikan protokol kesehatan berjalan baik guna mencegah penyebaran Covid-19.
“Dari hal operasional, pertama kami menyiapkan terkait alat produksi. Kami akan memastikan kapal dan pelabuhan itu beroperasi dengan baik dan siap dioperasikan. Kurang lebih ada 206 kapal yang akan dioperasikan di 56 pelabuhan,” kata Yusuf dalam media gathering di Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Sementara itu, dari protokol kesehatan, Yusuf menjelaskan, khusus untuk Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk, pihaknya telah menyiapkan fasilitas yang menawarkan cara mudah dan aman untuk mendapatkan tiket feri, yaitu melalui aplikasi Ferizy.
Menurutnya, sejak diberlakukan secara nasional pada 1 Mei 2020, jumlah pengguna Ferizy terus meningkat. Pengguna jasa pun diimbau agar membeli tiket secara mandiri melalui www.ferizy.com atau aplikasi Ferizy dan sales channel resmi Ferizy, yaitu Gerai Alfamart dan Agen BRILink.
“Aplikasi Ferizy ini sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi. Di lapangan juga bisa dilihat yang membeli tiket lewat Ferizy bisa diverifikasi, atau dipastikan sudah divaksin, baru mereka bisa melanjutkan ke pembayaran dan menyeberang,” tambah Yusuf.
Baca Juga
Uniknya, ujar dia, dengan terintegrasinya Ferizy ke aplikasi PeduliLindungi, verifikasi status vaksinasi dan kelengkapan syarat perjalanan bisa dilakukan lewat satu orang. Misalnya, hanya melalui pengemudi tanpa harus dilakukan satu per satu oleh penumpang yang berada di dalam kendaraan.
Dengan begitu, dalam proses pengisian data saat memesan tiket diharapkan agar mengisi identitas diri dan kendaraan secara lengkap sesuai KTP dan STNK, serta pastikan seluruh jumlah penumpang dalam kendaraan terdata di dalam tiket agar tercatat dengan baik dan benar di dalam manifest kapal.
“Uniknya kalau di bandara kita turun pesawat itu harus mengantre untuk [pemeriksaan] e-Hac. Kalau di pelabuhan semua mobil yang masuk kan ada penumpang, enggak mungkin diperiksa satu-satu. Kami ada [proses] verifikasi satu sopir yang beli tiket, data penumpang sesuai dengan KTP. [Nanti] semua sudah vaksinasi dan tes antigen juga bisa diketahui,” tutupnya.