Bisnis.com, JAKARTA - Tahun 2022, berpotensi menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia. Hal itu akan dibahas dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022.
Pemerintah memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2022 bisa berada pada kisaran 5 persen-5,5 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi 2021.
Sementara itu, Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi 2022 akan sekitar 4,7 persen-5,5 persen. BI optimistis bahwa pemulihan akan terjadi pada tahun depan, dari 3,2 persen-4 persen pada 2021.
Pada hari ini, Rabu (15/12/2021), Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 atau BIBC 2022 akan menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menko Maritim Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menyampaikan proyeksi ekonomi 2022.
Sri Mulyani meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2022 akan lebih baik dibandingkan dengan 2021. Menurutnya, ekonomi akan membaik seiring menurunnya kasus Covid-19 dan pemulihan Indonesia dari pandemi.
Ada juga Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso yang akan mengulas industri keuangan secara mendalam. Pengawas industri keuangan ini juga akan menyampaikan kajian dan kebijakan strategis yang dilakukan untuk menjaga stabilitas pasar.
Acara BIBC 2022 akan banyak membahas tentang proyeksi ekonomi tahun depan dan bisa menjadi acuan industri keuangan, pasar modal, ekonomi digital, prospek energi terbarukan dan sektor otomotif.
Lantas, bagaimanakah cara pemerintah untuk menggairahkan dunia usaha pada 2022? Apakah pemerintah akan menciptakan kebijakan yang inovatif untuk menggeliatkan bisnis dan usaha masyarakat?
Seberapa optimistis pemerintah melihat pertumbuhan ekonomi 2022? Apakah pemerintah akan memberikan stimulus-stimulus pada sektor tertentu? Mari saksikan melalui zoom dan Youtube BIBC 2022.