Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah ekonom memproyeksikan surplus neraca dagang November 2021 rata-rata di angka US$4,58 miliar. Proyeksi itu lebih rendah dari capaian surplus Oktober 2021 yakni US$5,73 miliar.
Berdasarkan data konsensus Bloomberg, hingga Selasa (14/12/2021) pukul 19.00 WIB terdapat 20 lembaga yang sudah merilis proyeksi neraca perdagangan November 2021. Rata-rata proyeksi surplus dari seluruh lembaga adalah US$4,58 miliar.
Proyeksi surplus neraca dagang November 2021 terendah berada di angka US$3,68 miliar, sedangkan yang tertinggi senilai US$5,84 miliar. Dari keseluruhan proyeksi itu, median atau nilai tengah berada di angka US$4,5 miliar.
Baca Juga
Rata-rata proyeksi surplus neraca dagang November 2021 itu lebih rendah dari realisasi surplus Oktober 2021 yakni US$5,73 miliar. Namun, proyeksi tertinggi surplus November 2021 sudah melewati capaian bulan sebelumnya.
Capaian surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 tumbuh dari bulan sebelumnya senilai US$4,37 miliar. Saat itu, neraca perdagangan Indonesia terus mencatatkan nilai positif sejak Mei 2020, sehingga tren surplus sudah berlangsung selama 18 bulan berturut-turut.
"Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Senin (15/11/2021).