Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MIND ID Komitmen Capai Target Penurunan Emisi  

Holding BUMN industry pertambangan Mining Industry Indonesia berkomitmen mencapai target penurunan emisi dari sektor energi dan Industrial Process and Product Uses (IPPU) sebesar 15.8% pada 2030 dan mendukung aspirasi net zero Pemerintah Indonesia pada 2060.Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan mengatakan, komitmen terhadap keberlanjutan merupakan landasan dalam pengelolaan kinerja ESG yang berdasarkan pada regulasi nasional dan standar internasional yaitu ISO 26000 dan ICMM.
Asap membubung dari cerobong-cerobong asap sebuah pabrik pemanas di Jilin, China/Reuters
Asap membubung dari cerobong-cerobong asap sebuah pabrik pemanas di Jilin, China/Reuters

Bisnis.com, BOGOR- Holding BUMN industry pertambangan Mining Industry Indonesia berkomitmen mencapai target penurunan emisi dari sektor energi dan Industrial Process and Product Uses (IPPU) sebesar 15.8% pada 2030 dan mendukung aspirasi net zero Pemerintah Indonesia pada 2060.

Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan mengatakan, komitmen terhadap keberlanjutan merupakan landasan dalam pengelolaan kinerja ESG yang berdasarkan pada regulasi nasional dan standar internasional yaitu ISO 26000 dan ICMM.

“Program Dekarbonisasi merupakan perwujudan dari salah satu pilar langkah keberlanjutan yakni lingkungan hidup dan perubahan iklim,” tuturnya, Selasa (14/12/2021).

Dia melanjutkan, grup MIND ID yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk  mencatat emisi yang dihasilkan perusahaan berasal dari 2 cakupan. Pada 2019, rona cakupan 1 yang berasal dari penggunaan bahan bakar fosil  untuk proses pengolahan, dan bahan bakar diesel untuk kendaraan proyek, tercatat total 2,8 juta ton CO2e emisi GRK yang dihasilkan. Untuk rona cakupan 2, penggunaan listrik yang bersumber dari grid PLN untuk kegiatan operasi dan produksi tercatat sebesar 0,1 juta ton CO2e.

Dia menguraikan, sebagai bentuk komitmen untuk mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), mulai 2021 pihaknya telah mengidentifikasi inisiatif-inisiatif komitmen penurunan emisi di antaranya adalah rencana peralihan bahan bakar dari marine fuel oil (MFO) ke LNG yang akan dinisiasi oleh PT Antam Tbk dan PT Timah Tbk untuk mengurangi emisi GRK secara total sebesar 121.700 tCO2e/tahun. Sementara itu carbon offset atau solusi berbasis alam yang dilakukan oleh PT Bukit Asam Tbk dan PT Timah Tbk yang dapat menurunkan emisi GRK secara total sebesar 470.807 tCO2e/tahun.

Program lainnya yakni pengembangan fasilitas penanganan batubara stasiun pemuatan kereta api PT Bukit Asam Tbk yang dapat mengurangi emisi GRK sebesar 21.000 tCO2e/tahun dan implementasi bus listrik yang dapat mengurangi emisi GRK sebesar 100 tCO2e/tahun. Sedangkan di PT Inalum (Persero) dilakukan pengembangan CPC dan unit kilang alumina yang berdekatan dengan Perusahaan. Upaya ini dapat menurunkan emisi GRK sebesar 8.011 tCO2e/tahun termasuk menjajaki peluang 'step-out' dengan mendorong pengembangan desain baru pot reduction untuk meningkatkan efisiensi saat ini yang juga dapat mengurangi emisi GRK sebesar 12,873 tCO2e/tahun

Selain inisiatif di atas, inisiasi penggunaan energi terbarukan yaitu solar PV untuk listrik saat ini sedang dikembangkan oleh Grup MIND ID di mana mereka tengah menjajaki elektrifikasi, carbon capture (CCUS) dan penambangan lithium karbonat tingkat baterai untuk mendukung kendaraan listrik.

“Kegiatan penurunan emisi Grup MIND ID merupakan upaya berkelanjutan perusahaan yang telah dilakukan sejak tiga tahun terakhir. Setiap anggota telah mengembangkan dan menjalankan berbagai inisiatif dekarbonisasi dari proses produksi dan operasi. Di tambang emas bawah tanah Pongkor, PT Antam Tbk mengubah metode penambangan dari fishbone dan upperhole secara seri menjadi fishbone dan upper hole secara paralel. Inisiatif ini telah berjalan sejak 2020 dan dapat mengurangi emisi sebanyak 571 Ton CO2eq/tahun,” urainya.

Sedangkan di PT Bukit Asam Tbk, dilakukan penggantian sistem penanganan batubara yang dapat menghemat konsumsi bahan bakar solar sebesar 2.207.016 liter per tahun atau Rp17,8 miliar per tahun. Jika sebelumnya menggunakan metode konvensional dengan dump truck dan excavator, kini menggunakan sistem bucket wheel excavator (BWS). Sistem ini telah diterapkan sejak 2019 dan berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 5,253 tCO2e/tahun.

Di PT Inalum (Persero), sistem optimasi pot dan pengendalian operasional telah diterapkan di pabrik peleburan untuk mengurangi efek anoda yang dipicu ketika konsentrasi alumina rendah dalam elektrolit dan akhirnya meningkatkan resistensi dalam pot, membuat ketidakstabilan dan produksi aluminium berkurang. Kontrol komputerisasi untuk pengoperasian pot yang telah dilaksanakan sejak tahun 2020 berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 49,926 tCO2e/tahun.

Sedangkan PT Timah Tbk menginisiasi carbon offset pada 2020 dengan melakukan program reklamasi di lahan bekas tambang seluas 561 Ha dan menanam 154.130 pohon termasuk kelapa sawit, sangon dan buah-buahan. Inisiatif ini telah berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 70,339 tCO2e/tahun.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper