Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong PT PLN (Persero) segera melakukan pengadaan pembangkit energi baru terbarukan guna mencapai jadwal operasi sesuai yang direncanakan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mendorong percepatan pengembangan energi baru terbarukan sesuai rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN 2021 - 2030.
Dia menuturkan bahwa rencana pengembangan pembangkit EBT baik secara lokasi maupun kapasitas telah ditetapkan dalam RUPTL. Rencana ini perlu segera direalisasikan oleh perseroan.
"Jadi PLN perlu segera melakukan pengadaan agar penyelesaian COD [commercial operation date] bisa tetap sesuai [rencana]," katanya kepada Bisnis, Minggu (12/12/2021).
Dalam salinan RUPTL, perseroan menetapkan pengembangan pembangkit energi terbarukan sebesar 20.923 megawatt (MW) hingga 2030. Jumlah ini setara 51,6 persen dari total pembangkit yang direncanakan.
Sementara itu, 19.652 MW lainnya dibangun dengan mengandalkan energi fosil. PLN menargetkan pengembangan kapasitas listrik 40.575 MW dalam 9 tahun ke depan.
Baca Juga
Dalam jangka pendek berdasarkan rencana umum energi nasional (RUEN), pemerintah menggeber tingkat bauran energi bersih menyentuh 23 persen dari total ketersediaan energi pada 2025. Dalam realisasinya, bauran EBT baru sebesar 11 persen.
Kementerian mencatat penambahan kapasitas pembangkit EBT telah mencapai 376,04 MW hingga kuartal III/2021. Adapun, target bauran energi bersih hingga akhir tahun ini mencapai 875,78 MW.
Sementara itu, pada tahun depan, perusahaan setrum telah membidik penambahan kapasitas listrik 648 MW.