Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Gandeng Anak Usaha PLN Kelola Pembangkit Listrik

Saat ini potensi pemanfaatan PLTA yang dimiliki PLN dan afiliasinya mencapai sekitar 2,7 GW yang tersebar di Sumatera sebesar 1,1 GW, Jawa 1,3 GW, dan Sulawesi 0,34 GW.
Petugas Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Cawang PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Barat melakukan pemeriksaan rutin panel di Gardu Induk 150 KV Mampang Dua, Jakarta./Antara
Petugas Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Cawang PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Barat melakukan pemeriksaan rutin panel di Gardu Induk 150 KV Mampang Dua, Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Subholding Power & New Renewable Energy PT Pertamina Power Indonesia bersama dengan PT Pembangkit Jawa Bali telah meneken nota kesepahaman tentang kerja sama pengelolaan pembangkitan.

Direktur Utama Pertamina NRE Dannif Danusaputro menjelaskan tujuan nota kesepahaman tersebut adalah untuk berkolaborasi dalam mengelola atau memanfaatkan bersama infrastruktur ketenagalistrikan, termasuk potensi penyediaan energi bersih atau kerja sama lainnya di wilayah kerja sama yang disepakati.

“Banyak sekali peluang pengembangan EBT di Indonesia. Namun, dengan tantangan yang besar yakni memenuhi target bauran energi dan net zero emission di 2060 perlu diwujudkan melalui kolaborasi aktif. Pertamina NRE siap bersinergi dengan berbagai pihak. Dalam hal ini kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan PJB,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Rabu (8/12/2021).

Direktur Utama PJB Gong Matua Hasibuan menjelaskan kerja sama tersebut adalah langkah awal proses menyinergikan antara dua perusahaan. Dia mengatakan pihaknya ingin menjadi bagian dalam pengembangan dan implementasi energi baru terbarukan di Indonesia.

Peluang yang hadir melalui kerja sama strategis tersebut salah satunya yaitu sinergi pengembangan bisnis pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik terutama yang ada di internal Pertamina seperti kilang. Peluang lainnya adalah sinergi dalam proyek-proyek penyediaan energi bersih baik di dalam maupun luar negeri seperti pengembangan green hydrogen.

Green hydrogen adalah hidrogen yang dihasilkan dari pembangkit listrik energi terbarukan seperti tenaga surya, bayu, atau air (hidro). Saat ini Pertamina NRE melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sedang melakukan proyek percontohan pengembangan green hydrogen di wilayah kerja geothermal Ulubelu dengan target produksi 100 kilogram per hari.

Dalam jangka panjang, ditargetkan produksi green hydrogen dari seluruh wilayah kerja geothermal mencapai 8.600 kilogram per hari.

Saat ini potensi pemanfaatan PLTA yang dimiliki PLN dan afiliasinya mencapai sekitar 2,7 GW yang tersebar di Sumatera sebesar 1,1 GW, Jawa 1,3 GW, dan Sulawesi 0,34 GW. Total kapasitas terpasang tersebut kurang lebih setara dengan 0,2 juta ton per tahun hydrogen.

Sementara, tren permintaan domestik terhadap hidrogen bersih pada 2040 diproyeksikan mencapai 17 juta ton per tahun. Permintaan tersebut datang dari sektor pengolahan minyak, kimia, transportasi maupun pembangkit listrik.

"Kami tidak bisa sendirian, untuk itu dengan berkolaborasi dengan Pertamina NRE adalah salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper