Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginstruksikan kepada jajaran Ditjen Perhubungan Laut beserta seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga kelancaran arus penumpang dan barang di pelabuhan pada masa Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Budi menyebut selama libur Nataru, diprediksi ada kecenderungan pergerakan penumpang dan barang. Maka dari itu, arus kelancaran layanan di simpul transportasi tersebut harus tetap dijaga dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
"Di masa libur Nataru ini ada kecenderungan pergerakan penumpang dan barang akan meningkat, untuk itu seluruh pemangku kepentingan di pelayaran agar mengawal keselamatan [safety] dengan baik, menjaga kelancaran arus penumpang dan barang, dan mengetatkan prokes," kata Menhub, Minggu (12/12/2021).
Selain itu, Budi juga mengingatkan kepada seluruh pihak di pelabuhan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan badai akhir-akhir ini yang bisa membahayakan kapal-kapal yang sedang berlayar.
Menhub meminta para petugas di pelabuhan agar selalu memperbarui informasi dan perkembangan cuaca dari BMKG, dalam memberikan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
"Koordinasi yang berkaitan dengan cuaca, navigasi pelayaran harus dilakukan dengan baik. Apabila terjadi cuaca ekstrem, jangan terbitkan SPB sampai cuaca kembali memungkinkan untuk berlayar," ucapnya.
Lebih lanjut terkait dengan pengetatan prokes, ia meminta para petugas memastikan penumpang yang berlayar sudah melakukan vaksin dosis lengkap dan sudah melakukan tes Antigen.
Apabila ada yang belum vaksin atau tes antigen, dia meminta Ditjen Perhubungan Laut, PT Pelindo, dan PT Pelni untuk berkoordinasi menyediakan fasilitas vaksinasi dan tes antigen.
"Kepada seluruh pemangku kepentingan pelayaran, agar tidak lengah dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan, untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 usai masa libur Nataru," imbuh Budi.