Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Varian Omicron hingga Tapering Off Bayangi Pertumbuhan Ekonomi Global

IMF memperkirakan ekonomi global tahun ini akan tumbuh 5,9 persen dan akan menurun pada 2022 yaitu ke 4,9 persen.
Sejumlah warga menunggu kedatangan Bus Transjakarta di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/10/2020)/ANTARA FOTO-Aprillio Akbar
Sejumlah warga menunggu kedatangan Bus Transjakarta di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/10/2020)/ANTARA FOTO-Aprillio Akbar

Bisnis.com, BALI - International Monetary Fund (IMF) memperkirakan sejumlah faktor krisis yang terjadi di dunia saat ini bisa memberikan efek yang berkelanjutan pada ekonomi negara-negara yang rentan terhadap dampak krisis.

First Deputy Managing Director IMF, Geoffrey Okamoto mengatakan sejumlah krisis yang di antaranya bisa memicu kerentanan tersebut meliputi penyebaran virus dan kehadiran varian baru, normalisasi kebijakan moneter negara maju, dan disrupsi rantai pasok global.

"Krisis ini bisa jadi memberikan dampak atau luka yang berkelanjutan pada negara dan kelompok yang rentan. Tidak hanya itu, masih ada juga downside risk dari varian baru Omicron yang menciptakan ketidakpastian terkait dengan perkembangan pandemi," jelasnya pada konferensi pers di sela pertemuan Finance and Central Bank Deputies (FCBD) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/12/2021).

Selain itu, risiko dari tapering off yang lebih dini dari negara-negara maju diperkirakan bisa meningkatkan potensi spill over pada negara-negara berkembang serta emerging markets.

Sejalan dengan hal tersebut, IMF pada Oktober lalu memperkirakan ekonomi global tahun ini akan tumbuh 5,9 persen dan akan menurun pada 2022 yaitu ke 4,9 persen.

Oleh sebab itu, Okamoto menyampaikan bahwa negara-negara anggota G20 memiliki kesempatan untuk mendiskusikan dan menghasilkan solusi-solusi untuk perekonomian global. Hal itu dimulai dengan mendorong penanganan pandemi Covid-19.

"Selama masa Presidensi G20 Indonesia pada masa pandemi, ini adalah waktunya untuk mengatur kembali kebijakan yang bisa mendorong pertumbuhan yang lebih kuat. Kami sangat menantikan tahun yang produktif bagi Indonesia dalam memimpin G20," jelasnya yang hadir secara langsung di Bali sebagai delegasi IMF.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper