Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Ingatkan Sektor Penerbangan Antisipasi La Nina

Kemenhub mengingatkan sektor penerbangan untuk mengantisipasi cuaca ekstre dari fenomena La Nina.
Data pengamatan cuaca yang dikeluarkan BMKG, Senin (29/11/2021) - ANTARA/HO-BMKG
Data pengamatan cuaca yang dikeluarkan BMKG, Senin (29/11/2021) - ANTARA/HO-BMKG

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta stakeholer penerbangan dapat mengantisipasi cuaca ekstrem imbas fenomena La Nina.

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Dadun Kohar juga mengharapkan agar para pemangku kepentingan terkait dapat mengelola momentum libur Nataru 2021/2022 dengan baik.

Hal itu agar tidak merusak kondisi saat ini yang sudah cukup membaik dalam upaya pemulihan dan ketahanan penerbangan sipil global serta bercermin dari musibah erupsi Gunung Semeru.

"Risiko–risiko perubahan iklim global yang melahirkan beberapa fenomena anomali cuaca termasuk pertumbuhan bibit siklon di seluruh wilayah Indonesia sangat berdampak baik langsung maupun tidak langsung bagi operasi penerbangan di Indonesia," ujarnya melalui siaran pers, Kamis (9/12/2021).

Dia berharap adanya komitmen bersama antara regulator dengan para pemangku kepentingan sektor transportasi udara dalam hal menumbuhkan bahkan meningkatkan kewaspadaan, kesiapan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi tantangan dampak perubahan iklim global tersebut khususnya bagi keselamatan penerbangan maupun keberlangsungan operasi penerbangannya.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan mitigasi menghadapi cuaca ekstrem sebagai efek dari fenomena La Nina bagi operasi penerbangan perlu segera dilakukan. Mengingat cuaca ekstrem diprediksikan mulai terjadi pada akhir tahun 2021 dan pada bulan–bulan pada awal tahun 2022.

"Ini semua harus kita antisipasi bersama baik pemerintah sebagai regulator ataupun stakeholeder penerbangan sebagai operator," ujar Novie melalui siaran pers, Kamis (9/12/2021).

Dia juga berharap antara regulator dan operator melakukan diskusi proaktif yang berkelanjutan dalam menumbuhkan maupun meningkatkan kewaspadaan, kesiapan dan kesiapsiagaan (situational awareness) para pemangku kepentingan sektor transportasi udara terutama pada dampak fenomena anomali cuaca dan iklim dimana untuk selanjutnya diharapkan mampu menetapkan langkah-langkah mitigasi global yang efektif, sistematis dan komprehensif.

Novie juga mengharapkan agar tak berhenti hanya sebagai inisiasi kewaspadaan terhadap dampak perubahan iklim global tetapi secara berkelanjutan para stakeholder penerbangan dapat merumuskan kerangka aturan maupun kebijakan mitigasi. Hal tersebut untuk menjamin keselamatan operasi penerbangan dalam rangka mendukung upaya pemulihan dan ketahanan penerbangan sipil global.

Seperti yang diinformasikan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait fenomena La Nina yang puncaknya akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper