Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan jumlah penumpang yang menggunakan transportasi udara untuk rute dalam negeri (domestik) sebesar 48,45 persen selama Oktober 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan selama periode Oktober tahun ini, penerbangan domestik telah melayani 2,92 juta penumpang. Jumlah ini naik 48,45 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya.
"Kalau dihitung secara tahunan [year-on-year/y-o-y] jumlah ini naik 31,22 persen. Namun secara kumulatif Januari-Oktober 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, masih turun 12,38 persen," kata Margo dalam konferensi pers daring, Rabu (1/12/2021).
Sementara dari penerbangan internasional, lanjutnya, pada periode Oktober ini juga mengalami kenaikan sebesar 8,96 persen atau 52.300 orang dibandingkan September 2021. Kenaikan juga tercatat secara y-on-y sebesar 35,49 persen.
Sayangnya, sambung Margo, secara kumulatif penerbangan internasional sama dengan penerbangan domestik yang masih mencatatkan penurunan jumlah penumpang.
"Turunnya cukup tinggi yakni 87,14 persen," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Margo juga menyebut adanya kenaikan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri sebesar 7,81 persen dibandingkan September 2021 menjadi 1,25 juta orang. Sementara dari sisi barang yang diangkut dengan kapal laut juga naik 4,02 persen menjadi 27,0 juta ton.
"Secara kumulatif, selama Januari–Oktober 2021, jumlah penumpang mencapai 12,3 juta orang atau naik 5,30 persen, sementara jumlah barang yang diangkut naik 5,14 persen atau mencapai 260,8 juta ton," imbuh Margo.
Dia menambahkan, untuk jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada Oktober 2021 sebanyak 13,3 juta orang atau naik 38,51 persen dibanding September 2021. Sejalan dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api juga mengalami peningkatan 7,68 persen menjadi 5,2 juta ton.
"Namun jika ditotal, selama Januari–Oktober 2021, jumlah penumpang mencapai 117,0 juta orang atau turun 26,35 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Untuk jumlah barang yang diangkut kereta api naik 11,39 persen menjadi 44,3 juta ton," pungkasnya.