Bisnis.com, JAKARTA – Supply Chain Indonesia (SCI) menanti perbaikan nyata kinerja logistik dan rantai pasok setelah terbentuknya Badan Logistik dan Rantai Pasok Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
"Ada sejumlah peranan yang perlu ditindaklanjuti dan dikembangkan setelah Badan tersebut dibentuk untuk memberikan kontribusi nyata kepada persoalan rantai pasok dan logistik," kata Senior Consultant SCI Zaroni, Kamis (25/11/2021).
Pertama, dengan mengidentifikasi permasalahan ketidaklancaran arus distribusi barang dan arus informasi dalam rantai pasokan setiap komoditi dan sektor usaha. Kedua, memfasilitasi dan menyediakan platform digital logistik dan rantai pasok dari hulu sampai hilir di setiap industri.
Menurutnya, dengan adanya digitalisasi logistik memungkinkan terciptanya informasi aliran barang/produk dan aliran informasi dari setiap pihak yang terlibat dalam rantai pasok.
Sejalan dengan proses digitalisasi tersebut, lanjutnya, diperlukan pula peningkatan kompetensi organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) di setiap perusahaan anggota Kadin untuk mengimplementasikan digitalisasi logistik.
Langkah-langkah proses digitalisasi logistik ini dimulai dari yang paling mendasar, yaitu standarisasi proses logistik, mulai dari data, informasi, prosedur, peralatan, gudang, transportasi, dan infrastruktur logistik, sehingga terwujud proses logistik yang lancar (seamless), tidak ada hambatan dalam arus barang, informasi, dan keuangan, mulai dari pemasok, manufaktur, sampai ke distributor dan pengecer.
Baca Juga
Badan ini juga diharapkan memiliki peranan untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai kebijakan dan program-program perbaikan kinerja logistik dan rantai pasokan.
Caranya, dengan fokus pada peningkatan kelancaran sistem informasi yang memungkinkan visibility barang selama proses logistik di sepanjang rantai pasok, peningkatan kelancaran dan biaya logistik untuk mendukung usaha UKM, khususnya kelancaran logistik impor dan ekspor.
Tak hanya itu, badan ini juga harus mampu memberikan rekomendasi kepada Pemerintah mengenai harmonisasi, deregulasi, dan debirokratisasi terhadap peraturan-peraturan, perizinan, pengawasan, dan layanan Pemerintah untuk meningkatkan kinerja logistik nasional, setidaknya meningkatkan kinerja logistik untuk kelancaran perdagangan antarpelaku usaha dan antardaerah.
“SCI berharap, BLRN sebagai organisasi dalam Kadin, menjalankan organisasi yang efektif, sehingga kontribusinya untuk peningkatan kinerja logistik dan rantai pasokan nasional dirasakan manfaatnya bagi anggota Kadin khususnya dan konsumen pengguna akhir produk/jasa, untuk mendapatkan produk dengan mudah dan dengan harga yang relatif lebih murah,” imbuhnya.