Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Xurya Daya Amankan Kontrak 300 MW PLTS Atap hingga 2024

Startup energi terbarukan PT Xurya Daya Indonesia memastikan pengerjaan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap hingga 300 megawatt (MW) selama 3 tahun ke depan.
Rayful Mudassir
Rayful Mudassir - Bisnis.com 25 November 2021  |  09:32 WIB
Xurya Daya Amankan Kontrak 300 MW PLTS Atap hingga 2024
Ilustrasi PLTS atap. - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Startup energi terbarukan PT Xurya Daya Indonesia memastikan pengerjaan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap hingga 300 megawatt (MW) selama 3 tahun ke depan.

VP of Operations Xurya Daya Indonesia Philip Effendy mengatakan bahwa pengerjaan proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) tersebar di sejumlah wilayah, baik Jawa maupun luar Jawa.

Sepanjang tahun ini, PLTS atap yang dikerjakan Xurya telah mencapai 87 proyek. Dari proyek tersebut, total kapasitas terpasang meningkat delapan kali lipat dari tahun lalu.

Setiap proyek instalasi PLTS atap yang Xurya kerjakan, kata dia, turut melibatkan berbagai pihak, salah satunya kontraktor engineering, procurement, & construction (EPC) atau green partners untuk membantu dalam manajemen proyek.

“Saat ini kami sudah berkolaborasi dengan lebih dari 25 kontraktor EPC, baik di dalam maupun luar Pulau Jawa, dan angka ini akan terus bertambah, mengingat potensi PLTS atap di Indonesia sangat besar dan tersebar di berbagai daerah,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (25/11/2021).

Menurutnya, peningkatan kapasitas terpasang turut menyerap tenaga kerja lebih besar dengan tambahan 20 tenaga kerja setiap 1 MW proyek yang dikerjakan.

Sementara itu, Sr. Business Development Account Manager TML Energy Gian Nanda Pratama sebagai salah satu kontraktor EPC mengatakan bahwa pihaknya membantu mempersingkat siklus penjualan PLTS.

Kata dia, percepatan penggunaan EBT tidak hanya menjadi tanggung jawab BUMN atau pemerintah, tetapi perlu kontribusi dari swasta untuk mempercepat penggunaan EBT di Indonesia.

Selain TML Energy, Xurya juga telah berkolaborasi bersama kontraktor EPC lainnya, baik EPC baru maupun yang telah mengerjakan proyek secara berulang, seperti ICA Solar, Surya Energi Indotama (SEI) hingga LEIN Power.

“Kami akan membutuhkan lebih banyak green partners untuk mempercepat adopsi tenaga surya di seluruh Indonesia,” kata Philip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

plts kontrak tenaga surya
Editor : Lili Sunardi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top