Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Xurya Daya Target Pasang PLTS atap di 50 Titik hingga Medio 2022

Teranyar, perusahan melakukan pemasangan pembangkit energi bersih itu di LTC Glodok Jakarta dengan kapasitas 360 kilowatt peak (kWp). Kapasitas terpasangan PLTS atap ini disebut paling besar di Jakarta. 
Rayful Mudassir
Rayful Mudassir - Bisnis.com 27 Oktober 2021  |  18:16 WIB
Xurya Daya Target Pasang PLTS atap di 50 Titik hingga Medio 2022
Ilustrasi petugas membersihkan PLTS atap. - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Xurya Daya Indonesia merencanakan pemasangan 50 titik pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap hingga pertengahan 2022. 

VP Marketing PT Xurya Daya Indonesia George Hadi Santoso mengatakan bahwa hingga kini perusahaan telah memasang dan mengoperasikan 48 site PLTS atap. 

“Rencana memasang lagi sekitar 50 PLTS atap sampai dengan pertengahan tahun depan,” katanya kepada Bisnis, Rabu (27/10/2021). 

Teranyar, perusahan melakukan pemasangan pembangkit energi bersih itu di LTC Glodok Jakarta dengan kapasitas 360 kilowatt peak (kWp). Kapasitas terpasangan PLTS atap ini disebut paling besar di Jakarta. 

Adapun dia menyebut ragam instansi terlibat dalam pemasangan pembangkit surya ini. Beberapa di antaranya adalah sekolah, pusat perbelanjaan, hotel dan resort, pabrik beton hingga industri stainless steel. 

Sementara itu, perusahaan menyebutkan bahwa harga modul surya di tingkat dunia sedang mengalami kenaikan hingga 30 persen. Kondisi ini dinilai terjadi akibat kenaikan harga sumber energi seperti batu bara akibat krisis energi. 

Managing Director PT Xurya Daya Indonesia Eka Himawan mengatakan bahwa gejolak harga ini telah terjadi sejak dua bulan terakhir. Kondisi ini disebabkan kenaikan harga komoditas dunia. 

“Ada gejolak di market. Harga modul surya di seluruh dunia sedang mengalami kenaikan dari tadinya 25 sen per kWp [kilowatt peak] menjadi 35 sen per kWp,” katanya kepada Bisnis pekan lalu. 

Eka menyebut kondisi ini akan menyebabkan sejumlah proyek tertunda. Meski begitu diperkirakan kenaikan harga modul surya tidak permanen. Seiring krisis energi pulih, harga komponen ini juga berangsur turun. 

Menurutnya, proyek konstruksi modul surya yang tengah dilakukan Xurya Daya belum berpengaruh terhadap harga. Pasalnya pengadaan komponen sudah dilakukan sebelum harga melambung di pasaran. 

“Sekarang masih on track. Konstruksi memakan waktu 3–6 bulan. Jadi kebanyakan konstruksi sudah mulai 3 bulan lalu. Kebetulan harga masih normal,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pembangkit listrik energi terbarukan plts
Editor : Muhammad Khadafi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top