Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengajak para pelaku usaha untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya memperbaiki logistik nasional. Rantai pasok yang kuat diyakini bakal mendorong kinerja perdagangan dalam dan luar negeri.
“Ke depan kita harus memperkuat struktur industri Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok global. Hal itu adalah kunci agar Indonesia bisa bersaing di pasar global sekaligus menjadi pemimpin pasar dalam negeri,” kata Lutfi saat membuka peluncuran Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia secara virtual, Rabu (24/11/2021).
Lutfi menyampaikan apresiasi atas pembentukan badan tersebut. Dia berharap Badan Logistik dan Rantai Pasok bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk memajukan sektor perdagangan.
Dia mengatakan kolaborasi pemerintah dan pemangku kepentingan di berbagai sektor berhasil mendorong kinerja perdagangan, seiring dengan pemulihan ekonomi selama pandemi Covid-19.
Lutfi mengatakan total perdagangan luar negeri Indonesia selama Januari sampai Oktober 2021 tumbuh 39 persen secara tahunan dengan nilai US$342 miliar. Sementara ekspor tumbuh 41,8 persen menjadi US$186,32 miliar dan impor tumbuh 35,86 persen menjadi US$155,51 miliar.
“Total ekspor merupakan yang tertinggi sejak 2013 dan kita menikmati surplus US$30,8 miliar yang menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah. Capaian ini tentu berkat kontribusi seluruh sektor dan kolaborasi antarlembaga pemerintah,” paparnya.
Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia Akbar Djohan mengatakan badan baru yang dibentuk untuk berkontribusi pada penguatan konektivitas rantai pasok antarwilayah. Menurutnya, situasi pandemi telah menunjukkan perlunya perbaikan sistem rantai pasok dalam negeri.
Tiga sektor yang akan menjadi fokus kerja Badan Logistik dan Rantai Pasok antara lain di bidang kesehatan, pangan, dan energi. Akbar mengatakan Badan Logistik dan Rantai Pasok harus mendorong sistem pasar dari sisi permintaan yang lebih adaptif terhadap tantangan distribusi barang saat ini.