Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai upaya penyelamatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. perlu dilakukan secara hati-hati dan tanpa membahayakan maskapai tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir mengakui bahwa penyelamatan Garuda Indonesia harus dilakukan saat ini. Namun, pengambilan keputusan harus dilakukan hati-hati dan tidak mudah.
"Masih ada kepercayaan [terhadap] Garuda, tetapi kita jangan cinta buta," katanya dalam acara Kick Andy Show, dikutip Senin (15/11/2021).
Erick menyebut DPR RI sudah memutuskan untuk tidak menggunakan dana APBN dalam misi penyelamatan emiten berkode GIAA tersebut. Adapun, saat ini langkah pertama yang harus dilakukan GIAA adalah restrukturisasi.
Selanjutnya, bisnis model Garuda Indonesia dinilai harus fokus pada pasar dalam negeri untuk beberapa tahun ke depan demi menyehatkan keuangan perseroan.
Menurutnya, sejak awal bisnis model Garuda Indonesia sudah salah. Hal ini bahkan telah berlangsung selama puluhan tahun dan kini terdasa dampaknya saat masa pandemi.
Baca Juga
"Perbaikan Garuda harus kita lakukan hari ini seperti kemarin kita tidak menutup mata pada Jiwasraya," ujarnya.