Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia mencapai US$16,29 miliar. Kinerja impor tersebut meningkat 0,36 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) atau 51,06 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono merincikan, impor migas pada Oktober 2021 tercatat mencapai US$1,9 miliar, tumbuh 1,68 persen secara bulanan.
“Sedangkan impor nonmigas mencapai US$14,39 miliar, naik 0,19 persen secara bulanan,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (15/11/2021).
Secara tahunan, kinerja impor Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan yang tinggi, sebesar 51,06 persen yoy.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan impor migas yang mencapai 75,94 persen yoy, serta impor nonmigas yang tercatat tumbuh 48,29 persen yoy.
Berdasarkan penggunaan barang, Margo mengatakan pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen bahan baku/penolong sebesar 1,77 persen secara bulanan atau 55,82 persen secara tahunan.
Baca Juga
Impor barang modal pun tercatat tumbuh positif, sebesar 0,36 persen secara bulanan atau 51,06 persen secara tahunan.
Di sisi lain, barang konsumsi tercatat mengalami penurunan, sebesar 11,17 persen mtm. Namun, secara tahunan barang konsumsi masih meningkat sebesar 53,45 persen.
“Komoditas yang berpengaruh pada turunnya impor konsumsi pada Oktober ini dikarenakan menurunnya impor untuk produk farmasi sebesar 35,44 persen, juga diikuti buah-buahan yang turun 14,51 persen,” jelas Margo.