Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total nilai ekspor migas Indonesia mencapai US$1,03 miliar pada Oktober 2021.
Nilai tersebut tumbuh sebesar 9,91 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) atau mencapai 66,84 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan perkembangan ekspor migas pada periode tersebut dipengaruhi oleh harga minyak mentah Indonesia yang melonjak tinggi di pasar dunia.
Tercatat, harga minyak mentah Indonesia (ICP) naik dari US$72,2 per barel pada September 2021 menjadi US$81,8 per barel.
“Jadi minyak mentah Indonesia kalau kita hitung secara bulanan naik 13,3 persen, sedangkan kalau dibandingkan dengan Oktober 2020, naiknya 114,87 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (15/11/2021).
Di samping itu Margo mengatakan ekspor nonmigas pada Oktober 2021 juga mengalami peningkatan yang tinggi, sebesar 6,75 persen secara bulanan atau 52,75 persen secara tahunan.
Baca Juga
Pendorong utama ekspor nonmigas pada Oktober 2021 adalah ekspor komoditas bahan bakar mineral yang mencapai US$823,3 juta atau naik 26,59 persen secara bulanan, dengan negara tujuan China, India dan Malaysia.
Peningkatan ini pun dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas, misalnya batubara yang meningkat sebesar 27,58 persen mtm.
Secara total, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2021 mencapai US$22,03 miliar, tumbuh 6,89 persen secara bulanan atau 53,35 persen secara tahunan.