Bisnis.com, JAKARTA – Kendati belum dapat kembali ke level sebelum pandemi, konsumsi semen nasional mencatatkan pertumbuhan 5,5 persen secara year-on-year sampai dengan Oktober 2021.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat total konsumsi semen di dalam negeri mencapai 6,56 juta ton pada Oktober 2021. Adapun secara kumulatif sejak awal tahun, konsumsi semen tercatat sebesar 53,49 juta ton, atau naik 5,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu ekspor klinker dan semen mencapai 1,068 juta ton pada bulan lalu dengan negara tujuan Bangladesh, Australia, Sri Lanka, Timor Leste, dan Brunei Darussalam.
"Namun [konsumsi sampai Oktober] masih lebih rendah sekitar 2,9 juta ton bila dibandingkan sebelum pademi 2019," kata Ketua Umum ASI Widodo Santoso kepada Bisnis, Senin (15/11/2021).
Adapun kawasan yang paling banyak menyerap semen pada bulan lalu yakni Jawa dengan total konsumsi 3,57 juta ton atau naik 6,5 persen.
Selanjutnya, Sumatera sebesar 1,33 juta ton atau turun 2,8 persen, Kalimantan 0,42 juta ton (14,6 persen), Sulawesi 0,64 juta ton (15,5 persen), Bali dan NTT 0,37 juta ton (13 persen), serta Maluku dan Papua 0,19 juta ton (-10.1 persen).
Widodo mengatakan melihat angka konsumsi pada 10 bulan pertama tahun ini, pertumbuhan serapan semen diperkirakan hanya mampu tumbuh berkisar 5 persen hingga 6 persen sepanjang 2021.
"Semoga kondisi hujan dan banjir saat ini sampai dengan Januari tidak mengurangi aktivitas pembangunan properti dan infrastruktur di Tanah Air," katanya.
Sementara itu, proyeksi total ekspor sampai akhir tahun belum dapat diprediksi dengan adanya kelangkaan batu bara di industri semen.