Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menawarkan 10 proyek infrastruktur public private partnership senilai US$9,2 miliar kepada investor di forum bisnis Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab.
“Saat ini terdapat 24 proyek baik yang bersifat solicited dan unsolicited senilai US$19 miliar, di mana terdapat 10 proyek public private partnership yang siap ditawarkan senilai US$9,2 miliar. Proyek-proyek tersebut terdiri dari 9 proyek jalan dan 1 proyek bendungan,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono melalui keterangan resmi, Minggu (14/11/2021).
Dalam forum bisnis soal regulasi dan peluang investasi di bidang konstruksi di Indonesia, Menteri Basuki menyampaikan ada dua platform yang bisa digunakan pengusaha untuk masuk dan berinvestasi di sektor infrastruktur.
Pertama, sebagai perseroan terbatas milik asing, dan yang kedua adalah sebagai badan usaha jasa konstruksi asing.
Indonesia sendiri memerlukan anggaran sebesar US$430 miliar untuk mengembangkan infrastruktur di dalam negeri. Dari kebutuhan tersebut, hanya 30 persen yang bisa ditutupi oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sementara itu, 70 persen sisanya diperoleh melalui investasi yang terus diupayakan melalui sejumlah kebijakan agar tetap kompetitif dan menarik, seperti skema pembiayaan kreatif jalan, dan insentif pajak untuk penanaman modal baru.
Pemerintah juga mengeluarkan Undang-Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja yang bertujuan untuk membuka kesempatan lebih besar bagi pengusaha berinvestasi di bidang infrastruktur dalam negeri.
Paviliun Indonesia pada pekan ketujuh Expo 2020 Dubai menayangkan konten digital berisi dukungan Kementerian PUPR terhadap Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas, pengembangan kawasan timur Indonesia, peningkatan aksesibilitas antarwilayah, dan pengembangan kawasan khusus.
Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas merupakan bagian dari program pemerintah untuk menghadirkan sepuluh Bali baru. Tujuan wisata yang masuk program tersebut adalah Danau Toba, Candi Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Kelima destinasi wisata super prioritas tersebut diharapkan tidak hanya mampu menarik wisatawan, tapi juga menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif yang melibatkan warga setempat.
Dukungan Kementerian PUPR untuk Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas berupa pembangunan infrastruktur pada setiap lokasi yang direncanakan secara terpadu.
Pembangunan tersebut berupa penataan kawasan, peningkatan akses, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.