Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pengembangan enhanced oil recovery (EOR) di Blok Rokan masih menunggu negosiasi antara PT Pertamina Hulu Rokan dengan salah satu unit bisnis milik Chevron, yakni Chevron Oronite yang memiliki komponen kimia diperlukan.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan bahwa Pertamina Hulu Rokan baru akan mengajukan rencana pengembangan atau plan of development (POD) EOR di Blok Rokan pada akhir tahun.
“POD kami targetkan tadinya sudah approve tahun ini, tapi PHR meminta untuk submission-nya di akhir tahun, barangkali Januari. Strategi pelaksanaannya PHR kami akan lihat untuk men-supply chemical yang kemarin dipakai Oronite ini masih pembicaran dengan PHR,” katanya dalam acara webinar Masa Depan Industri Hulu Migas Indonesia, Rabu (10/11/2021).
Pengembangan EOR dan chemical EOR merupakan salah satu strategi yang ditetapkan SKK Migas untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas bumi 12 miliar juta standar kaki kubik per hari. Wilayah Kerja (WK) Rokan sendiri menjadi salah satu fokus untuk pengembangan EOR.
Pengembangan rencananya dilakukan di Lapangan Minas dengan target penyelesaian tahapan POD, front end engineering design, dan final investment decision (FID) pada tahun ini, dan mulai memasuki tahapan implementasi proyek di tahun mendatang.
Kendati diskusi dengan Chevron Oronite masih berlangsung, kata Dwi, namun pihaknya tetap menyiapkan langkah lain apabila kandungan kimia yang dimiliki tersebut tidak terlalu ekonomis untuk digunakan di Blok Rokan.
Baca Juga
“Kami harus siapkan skenario B jika menjadi tidak ekonomis, kami harus cari mitra nasional yang bisa mendukung, tetapi tentu saja kami mendorong agar PHR bisa mengutilisasi kapasitas nasional EOR di Rokan,” jelasnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang kerja sama untuk bisa mengembangkan chemical EOR yang akan digunakan untuk meningkatkan produksi di WK Rokan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sampai dengan proses alih kelola WK Rokan rampung, formula chemical EOR yang dimiliki oleh Chevron Pacific Indonesia tidak dapat dibuktikan sebagai bagian dari cost recovery.
Nicke menuturkan, sampai dengan saat ini Pertamina masih tetap melakukan pembicaraan untuk membuat kerja sama dengan Chevron Oronite yang merupakan anak usaha dari Chevron yang memegang formula chemical EOR.
“Kami tinggal berhitung saja mengenai keekonomian. Jadi masih terbuka untuk menggunakan itu. Namun, paralel karena kami melihat kami bisa juga buka dengan perusahaan-perusahaan lain yang memang berminat juga untuk proof of concept chemical EOR di Rokan ini, karena menarik sekali,” ujarnya.