Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan terbesar di Uni Emirat Arab (UEA), Emirates Global Aluminium (EGA) bakal menanamkan investasi di Indonesia dan berkerja sama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.
Komitmen tersebut dikantongi Kementerian Perindustrian dalam gelaran Dubai Expo 2020 yang digelar tahun ini.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mengatakan kerja sama EGA dengan Inalum akan dalam bentuk meningkatkan kapasitas produksi.
"Kemarin kami ke Dubai, dari Emirates Global Aluminium juga minat investasi bekerja sama dengan Inalum akan membawa teknologi baru untuk meningkatkan output produksinya," kata Taufiek saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (10/11/2021).
Namun demikian, dia tidak memerinci nilai komitmen investasi tersebut. Taufiek mengatakan berdasarkan evaluasi dan tahapan pembangunan 2020-2024, output produksi sejumlah bahan baku logam seperti nikel, aluminium, dan tembaga maish berada di jalur yang tepat.
Pihaknya mendorong transfer teknologi dari investasi asing serta pengembangan sumber daya manusia di dalam negeri dengan membangun pusat-pusat pendidikan industri logam di sentra pertambangan.
Sementara itu, industri logam pada kuartal III/2021 juga menjadi salah satu sektor yang tumbuh pesat sebesar 9,52 persen secara year-on-year dengan utilisasi kapasitas produksi mencapai 78,74 persen.
"Ini akan terus dipacu dengan iklim pasar di dalam negeri dan akan terus dipacu untuk penghiliran," ujarnya.
Selain EGA, Kemenperin juga telah mengantongi komitmen investasi dari Al Khaleej Sugar Co. atau AKS, produsen terbesar gula di kawasan Timur Tengah. Selain akan berinvestasi pada produksi gula, AKS juga menyasar pemenuhan kebutuhan energi melalui produksi bio etanol dan biomassa di kawasan Timur Indonesia.