Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KCIC Tingkatkan Keamanan Usai Pencurian Besi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meningkatkan keamanan usai terjadinya insiden pencurian 118 ton besi proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KJCB) di DK0+600 Halim, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur yang terungkap pada 30 Oktober 2021.
Foto udara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di salah satu tunnel atau terowongan di kawasan Tol Purbaleunyi KM 125, Cibeber, Cimahi Selatan, Jawa Barat, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Rachman
Foto udara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di salah satu tunnel atau terowongan di kawasan Tol Purbaleunyi KM 125, Cibeber, Cimahi Selatan, Jawa Barat, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meningkatkan keamanan usai terjadinya insiden pencurian 118 ton besi proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KJCB) di DK0+600 Halim, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur yang terungkap pada 30 Oktober 2021.

Corporate Secretary KCIC Mirza Soraya mengatakan bahwa pihaknya sudah meningkatkan keamanan di seluruh area tersebut, termasuk bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan tokoh masyarakat setempat.

“Pos penjagaan serta CCTV pun ditambah, khususnya di lokasi yang rawan pencurian. Lalu, pagar pembatas pun ditinggikan dan ditingkatkan kekuatannya agar tidak mudah dijebol,” kata Mirza, Selasa (9/11/2021).

Bukan itu saja, dia juga menyebut bahwa ada peningkatan mobilisasi sumber daya untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan berkala terhadap material dan peralatan bantu, serta melakukan review dan monitoring secara lebih intens.

Seluruh pihak proyek KCJB, sambungnya, juga terus meningkatkan pengamanan yang maksimal atas aset-aset di proyek KCJB, terutama di titik rawan, sehingga kejadian serupa tidak terulang.

“Kami juga bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan tokoh masyarakat setempat,” tambahnya.

Lebih lanjut, dia memastikan bahwa insiden pencurian itu tidak berdampak terhadap konstruksi utama proyek. Pasalnya, besi-besi yang dicuri bukanlah bagian dari komponen konstruksi utama lintasan KCJB, melainkan hanya besi untuk kebutuhan temporary support.

Pencurian terhadap besi-besi untuk kebutuhan temporary support proyek KCJB itu, sebutnya, dilakukan para pelaku pada dini hari dengan cara membobol pagar pembatas di kawasan konstruksi.

“Konstruksi utama KCJB aman. Besi-besi yang dicuri hanya untuk keperluan temporary support, seperti H-beam, scaffolding, dan sebagainya. Bukan besi tulangan yang dipakai pada konstruksi lintasan atau stasiun,” ujar Mirza.

Sementara itu, Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Erwin Kurniawan menyebut bahwa komplotan pencuri itu sudah berhasil menjual 111.081 kilogram besi dengan kerugian mencapai Rp1 miliar lebih.

Sejauh ini, polisi menangkap lima anggota komplotan maling yang mencuri besi proyek tersebut. Lima tersangka pelaku itu antara lain SA, SU, AR, LR, dan DR. Sementara itu, tujuh tersangka lainnya, yakni GN, FR, G, IB, RM, DR, dan HA masih dalam daftar pencarian orang (DPO).

Tersangka dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Dari penangkapan tersebut, telah diamankan barang bukti berupa H-beam 6 meter sebanyak 7 buah, serta mobil pikap yang digunakan pelaku untuk membawa besi curian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper