Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan bahwa impor pada kuartal III/2021 tumbuh 46,98 persen secara tahunan, dengan nilai mencapai US$48,18 miliar atau Rp684,16 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS).
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2021 yang berlangsung secara daring, Jumat (5/11/2021).
Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021 di angka 3,51 persen (year-on-year/YoY). Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi secara kuartalan adalah 1,55 persen (quartal-to-quartal/QtQ).
Margo menjabarkan bahwa nilai impor Indonesia pada kuartal III/2021 mencapai US$48,18 miliar. Jumlah itu tumbuh 46,98 persen (YoY) dari sebelumnya US$32,78 miliar, atau tumbuh 1,09 persen (QtQ) dari US$47,66 miliar.
"Impor menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi domestik menunjukkan perbaikan, impor konsumsi, barang modal, penolong, indikasi ekonomi di Indonesia mengalami kenaikan ke depannya," ujar Margo pada Jumat (5/11/2021).
Kenaikan impor tertinggi terjadi di sektor barang konsumsi yang pada kuartal III/2021 tumbuh 54,85 persen (YoY). Impor bahan baku dan penolong pada kuartal III/2021 tumbuh 53,61 persen (YoY) senilai US$36,02 miliar, meskipun secara kuartalan terjadi kontraksi 0,89 persen (QtQ).
Baca Juga
Impor barang-barang modal pada kuartal III/2021 tercatat meningkat 16,03 persen (YoY) senilai US$6,83 miliar.