Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III/2021 sebesar 3,51 persen (year on year/yoy). Angka ini melambat dibandingkan kuartal II/2021 yang tumbuh sebesar 7,07 persen.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga, pertumbuhan secara kuartal sebesar 1,55 persen dan 3,51 persen secara kumulatif (c-to-c).
"Pertumbuhan kuartalan ini belum mencapai level-level sebelumnya," ujar Margo, Jumat (5/11/2021).
Dari sisi pengeluaran semua komponen tumbuh, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 22,23 persen.
Sementara itu, dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,81 persen
Adapun, pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha, jasa kesehatan tinggi mencapai 1,06 persen dan terendah adalah pertanian sebesar 1,31. Sektor yang terkontraksi a.l. akomodasi dan makananan minuman sebesar 0,13 persen dan jasa pendidikan 4,42 persen serta administrasi pemerintah -9,96 persen.
Baca Juga
PPKM memiliki dampak yang besar pada pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021. Margo menuturkan mobilitas penduduk pada periode ini menurun dibandingkan sebelumnya.
Sementara itu, kinerja penjualan eceran juga cenderung turun sejalan dengan penerapan PPKM level 4 di Juli hingga Agustus 2021.
Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi dari sisi sektor usaha, industri pengolahan mendominasi.
"Ekonomi RI 3,51 persen sumber pertumbuhannya berasal dari industri pengolahan mencapai 0,75 persen," ujar Margo.
Dari sisi pengeluaran, perdagangan baik impor dan ekspor mendominasi pertumbuhan ekonomi RI dengan persentase masing-masing sebesar 30,11 persen dan 29,16 persen.