Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat vaksinasi Covid-19 Indonesia tercatat menjadi ketiga terendah dibandingkan dengan anggota-anggota G20 atau negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Hal tersebut tercantum dalam laporan Moody's bertajuk Global Macro Outlook 2022–2023. Dalam salah satu bagian laporan, Moody's menghimpun data tingkat vaksinasi di negara-negara anggota G20, terkait penanganan pandemi Covid-19 yang menjadi acuan atas pemulihan ekonomi.
Data tingkat vaksinasi G20 dihimpun dari berbagai sumber, seperti Our World In Data, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Haver Analytics, dan Moody's Investor Service. Berdasarkan data per 25 Oktober 2021 tersebut, tercatat Indonesia berada di peringkat ketiga terbawah dalam hal vaksinasi Covid-19.
Moody's memaparkan dua data, yakni jumlah masyarakat yang sudah memperoleh vaksin Covid-19 setidaknya dosis pertama terhadap total populasi dan terhadap populasi yang memenuhi syarat untuk mengikuti vaksinasi.
Indonesia mencatatkan tingkat vaksinasi Covid-19 sebanyak 41 persen dari total populasi dan 52 persen dari populasi yang bisa mendapatkan vaksin. Indonesia berada di atas Afrika Selatan (24 persen terhadap total populasi, 36 persen dari populasi berhak) dan Rusia (36 persen dan 46 persen).
Tingkat vaksinasi Covid-19 Indonesia terhadap populasi yang bisa mendapatkan vaksin kurang lebih sama dengan tingkat vaksin terhadap total populasi di India, yakni 52 persen. Namun, India mencatatkan tingkat vaksinasi terhadap populasi yang bisa mendapatkan vaksin hingga 76 persen.
Di atas Indonesia terdapat India, lalu Meksiko yang mencatatkan tingkat vaksinasi Covid-19 sebanyak 54 persen dari total populasi dan 79 persen dari populasi yang bisa mendapatkan vaksin.
Sementara itu, tingkat vaksinasi tertinggi lebih banyak dicatatkan oleh negara-negara maju, seperti Korea Selatan (80 persen—94 persen), China (80 persen—94 persen), Perancis (75 persen—91 persen), Argentina (72 persen—91 persen), Kanada (78 persen—90 persen), dan Arab Saudi (68 persen—94 persen).
Berdasarkan laporan tersebut, Moody's memandang bahwa pada tahun depan G20 atau negara-negara dengan perekonomian terbesar akan berusaha membuka ekonominya karena ancaman kesehatan relatif lebih terkendali, seiring tingginya laju vaksinasi. Banyak negara yang sudah lebih mampu beradaptasi dengan penyebaran Covid-19.
"Laju vaksinasi telah meningkat di beberapa negara yang sebelumnya tingkat vaksinasinya rendah, meskipun masih ada banyak perbedaan di setiap negara," tertulis dalam laporan tersebut yang dikutip pada Jumat (5/11/2021).
Moody's menilai bahwa perkembangan laju vaksinasi di banyak negara, ketersediaan suntikan vaksin dosis ketiga (booster), dan perluasan cakupan vaksinasi ke populasi yang lebih muda dapat mendorong aktivitas sosial dan ekonomi menjadi lebih normal.
"Skenario yang mendasari prakiraan dasar kami mengasumsikan bahwa ketika ancaman pandemi surut, sekolah dan tempat kerja akan tetap buka, lebih banyak pekerja akan kembali ke angkatan kerja, permintaan layanan akan dipulihkan, serta perjalanan dan migrasi akan meningkat," tertulis dalam laporan tersebut.
Meskipun begitu, Moody's menilai bahwa jalan keluar dari pandemi masih akan bergelombang dan tidak dapat diprediksi karena mutasi virus tetap terjadi, seperti saat munculnya varian delta yang lebih menular. Mutasi virus pun tetap menjadi sumber ketidakpastian yang tinggi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar target vaksinasi Covid-19 kepada 70 persen penduduk di Asean bisa segera tercapai. Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya Asean Business and Investment Summit beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan itu, Jokowi menekankan bahwa kesamaan visi, semangat, kolaborasi, dan kebersamaan langkah merupakan kunci utama kebangkitan ekonomi Asean.
“Pertama, penanganan kesehatan harus tetap menjadi prioritas pertama. Agenda jangka pendek untuk mempercepat dan memeratakan vaksinasi di semua kawasan harus kita lakukan bersama,” kata Jokowi dikutip dari YouTube Setpres, Senin (25/10/2021).
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa target vaksinasi bagi 70 persen penduduk Asean harus segera dicapai secepatnya dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku bisnis.
Presiden Jokowi sendiri menargetkan angka yang sama untuk penduduk Indonesia hingga akhir 2021. Saat ini, pemerintah tengah mempercepat vaksinasi untuk lansia yang baru 40 persen untuk dosis 1.