Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan bahwa ekspor pada kuartal III/2021 mencapai US$61,42 miliar atau sekitar Rp872,16 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS). Angka ekspor melesat 50,9 persen secara tahunan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2021 yang berlangsung secara daring, Jumat (5/11/2021).
BPS mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2021 adalah 3,51 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Kinerja ekspor menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi itu.
Margo menjabarkan bahwa nilai ekspor Indonesia pada kuartal III/2021 mencapai US$61,42 miliar. Jumlah itu tumbuh 50,9 persen (YoY) dari sebelumnya US$40,7 miliar, atau tumbuh 13,18 persen (quartal-to-quartal/QtQ) dari US$53,97 miliar.
"Perkembangan harga komoditas pangan atau tambang memengaruhi kinerja ekspor kuartal III/2021 tumbuh cukup signifikan," ujar Margo pada Jumat (5/11/2021).
Baca Juga
Pertumbuhan ekspor tertinggi terjadi di sektor sektor pertambangan dan lainnya yang pada kuartal III/2021 tumbuh 161,2 persen (YoY). Lalu, ekspor migas tercatat tumbuh 56,13 persen (YoY) dengan nilai US$3 miliar, dan industri pengolahan kuartal III/2021 tercatat tumbuh 38,96 persen (YoY) dengan nilai US$46,6 miliar.
Sektor pertanian mencatatkan kontraksi ekspor pada kuartal III/2021 secara tahunan, yakni minus 5,69 persen (YoY), dengan nilai US$1,04 miliar. Namun, jumlah itu tumbuh secara 14,85 persen (QtQ) dari US$908,8 juta.