Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Indonesia Masuk dalam Jajaran Negara Raksasa G20

Indonesia memiliki kesempatan pertama kali menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of 20 (G20).
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020). KTT tersebut membahas upaya negara-negara anggota G20 dalam penanganan COVID-19. Biro Pers dan Media Istana
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020). KTT tersebut membahas upaya negara-negara anggota G20 dalam penanganan COVID-19. Biro Pers dan Media Istana

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia akan memegang Presidensi G20 yang diselenggarakan pada 1 Desember 2021 hingga November 2022. 

Sekadar informasi, Indonesia memiliki kesempatan pertama kali menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of 20 (G20), sejak didirikannya perkumpulan tersebut pada 1999.

Dikutip melalui situs resmi G20 (g20.org), G20 terdiri dari 20 negara, bank sentral, dan Uni Eropa dan dibentuk pada 26 September 1999. Organisasi ini berfokus pada perekonomian dan keuangan global.

Anggota awalnya adalah para menteri keuangan dan gubernur bank sentral. Kemudian setelah krisis ekonomi global pada 2008, para pemimpin negara diikutsertakan.

G20 adalah kelompok informal dari 19 negara dan Uni Eropa, serta pewakilan dari International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB). 

Selain itu, G20 merupakan forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, dan setidaknya 85 persen perekonomian dunia.

Tiap anggota diwakili oleh kepala negara, menteri, dan gubernur bank sentralnya. Adapun  dari 20 negara tersebut, anggota dibagi ke dalam lima grup. Tiap tahun, salah satu anggota dari grup yang digilir mendapat kesempatan menjadi ketua G20.

Agenda G20 dikoordinasikan oleh Troika atau tiga pihak yakni ketua sebelumnya, ketua saat ini, dan ketua mendatang.

Untuk diketahui, pembentukan G20 tidak terlepas dari kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan G7 dalam mencari solusi terhadap permasalahan perekonomian global yang dihadapi saat itu. 

Pandangan yang mengemuka saat itu adalah pentingnya bagi negara-negara berpendapatan menengah serta yang memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik untuk diikutsertakan dalam perundingan demi mencari solusi permasalahan ekonomi global.

Pada 1999, atas saran dari para Menteri Keuangan G7 (Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis), para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respon terhadap krisis keuangan global 1997-1999. 

Sejak saat itu, pertemuan tingkat Menteri Keuangan dilaksanakan secara rutin pada musim gugur. Pada 14—15 November 2008, Presiden Amerika Serikat George W. Bush mengundang para pemimpin negara-negara G20 dalam KTT G20 pertama untuk melakukan koordinasi respon global terhadap dampak krisis keuangan yang saat itu tengah terjadi di Amerika Serikat. 

Pada kesempatan itu, para pemimpin negara G20 sepakat utnuk melakukan pertemuan lanjutan. Pada 1—2 April 2009, London menjadi tuan rumah (Presidensi) KTT G20 kedua di bawah koordinasi Perdana Menteri Inggris Gordon Brown. 

Selanjutnya, KTT G20 ketiga dilaksanakan di Pittsburg pada 24 – 25 September 2009, dibawah koordinasi Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. KTT G20 keempat selanjutnya diadakan di Toronto pada 26 – 27 Juni 2010 di bawah koordinasi Perdana Menteri Kanada Stephen Harper. 

Adapun pada tahun yang sama, Presiden Korea Lee Myung-Bak memimpin KTT Seoul pada 11 – 12 November 2010. Kemudian berturut-turut KTT selanjutnya diadakan di Cannes, Prancis (2011); Los Cabos, Mexico (2012); St. Petersburg, Rusia (2013); Brisbane, Australia (2014); Antalya, Turki (2015); Hangzhou, RRT (2016); Hamburg, Jerman (2017); Buenos Aires, Argentina (2018); Osaka, Japan (2019).

Guna mempersiapkan KTT ini, setiap tahunnya para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 melakukan pertemuan beberapa kali setahun.

G20 tidak memiliki Sekretariat permanen. Dalam proses dan sistem kerjanya, G20 memiliki tuan rumah (Presidensi) yang ditetapkan secara consensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahunnya. 

Guna memastikan seluruh pertemuan G20 lancar setiap tahun, Presidensi tahun berjalan beserta presidensi sebelum dan presidensi selanjutnya (disebut Troika) secara intensif melakukan koordinasi kesinambungan agenda prioritas G20.

Berikut adalah daftar anggota G20 yakni:

• Argentina
• Australia
• Brasil
• Kanada
• China
• Prancis
• Jerman
• India
• Indonesia
• Italia
• Jepang
• Meksiko
• Rusia
• Arab Saudi
• Afrika Selatan
• Korea Selatan
• Turki
• Inggris
• Amerika Serikat
• Uni Eropa


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper