Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinergi BUMN Diharapkan Tetap Solid di Proyek Jambaran Tiung Biru

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berharap sinergi antarperusahaan pelat merah tetap solid dalam mengerjakan Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur, di tengah pandemi Covid-19.
Pertamina EP Cepu telah menyelesaikan tahapan completion yang merupakan proses pemasangan tubing (pipa produksi) beserta seluruh kelengkapannya. Sejauh ini, Proyek JTB yang dioperatori PEPC mencapai 17.391.921 Jam Kerja Selamat. Istimewa/ Pertamina
Pertamina EP Cepu telah menyelesaikan tahapan completion yang merupakan proses pemasangan tubing (pipa produksi) beserta seluruh kelengkapannya. Sejauh ini, Proyek JTB yang dioperatori PEPC mencapai 17.391.921 Jam Kerja Selamat. Istimewa/ Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berharap sinergi antarperusahaan pelat merah tetap solid dalam mengerjakan Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur, di tengah pandemi Covid-19.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan bahwa pihaknya berharap PEPC sebagai pemilik proyek dan PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai kontraktor yang mengerjakan proyek JTB terus memberikan potensi terbaiknya demi suksesnya pekerjaan tersebut.

Pasalnya, gas dari JTB sangat diandalkan dalam pemenuhan kebutuhan energi di Jawa Timur maupun Jawa Tengah.

“Saya sangat mengharapkan proyek ini mampu berkontribusi pada kemandirian energi nasional. Apalagi, saat ini situasi dunia tengah mengalami krisis energi,” katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (30/10/2021).

Pahala juga menyampaikan bahwa secara historis dirinya memiliki kedekatan khusus dengan proyek JTB lantaran saat dimulainya proyek tersebut, pihaknya turut aktif mempersiapkan aspek pembiayaannya.

Sementara itu, Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi mengatakan bahwa pandemi memang menjadi salah satu tantangan dalam mengerjakan proyek tersebut. Akan tetapi, PEPC terus berupaya mengembangkan inovasi dan berkonsolidasi untuk mewujudkan tujuan proyek JTB dalam berkontribusi pada pemenuhan energi.

“Tentu kami terus berupaya agar capaian-capaian penting ini terus ditingkatkan, meskipun kita dalam situasi yang cukup menantang,” ujarnya.

Saat ini, realisasi engineering, procurement, construction & commissioning (EPCC) proyek itu secara total telah mencapai 94,71 persen, dengan beberapa kegiatannya, seperti engineering telah mencapai target 100 persen.

Proyek JTB sendiri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 109/2020.

Proyek JTB yang diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia memiliki kapasitas produksi mencapai 192 million standard cubic feet per day (MMscfd). Di mana 100 MMscfd telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik milik PT PLN (Persero).

Dengan capex proyek JTB yang mencapai US$1,5 miliar, suplai gas dari JTB  ke depannya akan memasok ketersediaan gas di Pulau Jawa yang cukup besar, sehingga dapat meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat melalui geliat dunia usaha, baik secara regional maupun nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper