Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat berencana mengimplementasikan angkutan massal perkotaan berbasis listrik.
Saat ini, DKI Jakarta sudah mulai menguji coba kendaraan tersebut melalui PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Direktur Sarana Perhubungan Darat Kemenhub M. Risal Wasal mengatakan selain Jakarta, rencananya pihaknya akan mengembangkan angkutan umum berbasis listrik di Bandung dan Surabaya dengan skema buy the service (BTS) atau pembelian layanan.
"Dua kota pertama sebagai project start adalah Bandung dan Surabaya. 1 koridor di Bandung dan 2 di Surabaya," katanya dalam sebuah diskusi daring, Kamis (28/10/2021).
Dia menuturkan, program pengadaan angkutan umum perkotaan dengan skema BTS ini merujuk pada UU No.22/2019. Pada pasal 158 UU itu, dikatakan bahwa pemerintah menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan untuk memenuhi kebutuhan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum di kawasan perkotaan.
Lebih lanjut dia menyebut, angkutan massal perkotaan merupakan public goods, sehingga pemerintah menjadi penanggung risiko dalam penyediaannya.
"Program BTS dilakukan dengan membeli layanan [memberikan subsidi 100%] dari operator dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan," ujarnya.
Risal mengatakan untuk rencana implementasi dalam pelayanan angkutan berskema BTS pada 2021 ini, Kemenhub akan menyediakan 1 koridor listrik di Bandung, dan 2 koridor listrik di Surabaya.
Nantinya, tambah dia, akan ada lebih kurang 50 bus berukuran besar dengan kapasitas bus sebanyak lebih dari 55 penumpang. Setiap bus akan menempuh perjalanan lebih kurang 250 km per hari.
"Pada tahun depan, akan dilakukan perluasan sebanyak 6 koridor pada 6 kota percontohan berikutnya," imbuhnya.
Sebagai informasi, Transjakarta sejak tahun lalu mulai melakukan uji coba pengoperasian bus listrik di rutenya. Dua merek bus asal China sudah melakukan uji coba bersama Transjakarta.
Bus listrik merek BYD menjadi yang pertama mengikuti uji coba komersial dari Transjakarta. Sekitar tiga bulan pada 2020, dua unit bus BYD dioperasikan mengisi rute dan mengangkut penumpang. Hasilnya, BYD lolos dari segala uji coba yang dilakukan Transjakarta.
Belum lama ini ada bus listrik dari Higer yang juga sedang diuji coba Transjakarta. Mulai awal September, satu unit bus listrik merek Higer mengisi rute Blok M-Balaikota dengan mengangkut penumpang selama kurang lebih tiga bulan.