Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah sudah mengucurkan dana mencapai US$18 juta untuk membantu program pembangunan di 12 negara yang terletak di kawasan Pasifik Selatan selama dua tahun terakhir. Dari jumlah bantuan itu, 92 persen anggaran yang dialokasikan mengarah pada negara yang terletak di kawasan Pasifik.
Dana bantuan itu disalurkan melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional atau Indonesian Agency for International Development (Indonesian AID) yang dibentuk pada 2019.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bantuan dana pembangunan itu menunjukkan komitmen yang kuat pemerintah untuk menjalin hubungan kerja sama dagang dengan sejumlah negara di kawasan itu.
“Politik luar negeri Indonesia memberikan perhatian besar terhadap negara-negara pasifik terutama negara-negara pasifik selatan, kerja sama pembangunan kita giatkan,” kata Retno saat memberikan keterangan pers daring, Jumat (22/10/2021).
Malahan, Retno menambahkan Indonesia sudah menyelenggarakan 200 program kerja sama teknis dan peningkatan kapasitas untuk negara-negara di kawasan itu di bidang pertanian, perikanan, infrastruktur, kepemudaan, pemberdayaan perempuan hingga wirausaha selama dua dekade terakhir.
Dengan demikian, kata dia, Indonesia menunjukkan ketertarikannya untuk bermitra dengan sejumlah negara di kawasan tersebut lewat sejumlah perjanjian dagang dan gelaran Pacific Exhibition akhir bulan ini.
“Kerja sama di bidang infrastruktur kesehatan, pariwisata setelah pandemi, ekonomi digital, ekonomi hijau, maritim ini adalah salah satu karakter dari negara-negara pasifik. Kita memiliki harapan besar juga untuk pemulihan ekonomi Indonesia,” tuturnya.
Pemerintah berupaya mengoptimalkan penetrasi dagang di kawasan pasifik menjelang perhelatan Pacific Exposition 2021 yang bakal digelar secara daring pada 27-30 Oktober 2021. Rencananya, pameran dagang itu dapat mencetak transaksi hingga Rp2 triliun.
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru dan negara di sekitar Pasifik Tantowi Yahya mengatakan perhelatan Pacific Exposition 2021 itu dapat membuka akses pasar Indonesia ke kawasan pasifik yang belum dimanfaatkan secara optimal.
“Kawasan Pasifik sebenarnya pasar yang besar dalam konteks penyerapan produk-produk Indonesia, jika digabungkan dengan Australia maka ada kurang lebih 50 juta orang yang ada di kawasan itu,” kata Tantowi saat keterangan pers daring, Jumat (22/10/2021).