Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Ekspansif, Mendag Lutfi Optimis Kinerja Ekspor Meningkat

Kinerja ekspor pada September 2021 tercatat sebesar US$20,60 miliar. Nilai ini turun dibanding Agustus yang tercatat sebesar US$21,43 miliar atau turun 3,84 persen (MoM). Penurunan September 2021 didorong melemahnya ekspor migas sebesar 12,56 persen dan nonmigas sebesar 3,38 persen. Namun, nilai tersebut naik 47,64 persen dibanding tahun sebelumnya (YoY). 
Pelabuhan Tarempa di Anambas merupakan salah satu pintu ekspor Kepulauan Riau. /Antara
Pelabuhan Tarempa di Anambas merupakan salah satu pintu ekspor Kepulauan Riau. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan dirinya optimis akan peningkatan kinerja ekspor dalam negeri seiring tren ekspansif Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur September 2021 yang berada pada posisi 52,2. 

Adapun, neraca perdagangan pada bulan itu kembali mencatatkan surplus US$4,37 miliar. Surplus tersebut ditopang oleh surplus neraca nonmigas sebesar US$5,30 miliar dan defisit neraca migas US$0,93 miliar. 

“Optimisme peningkatan ekspor ditunjukkan adanya peningkatan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur September 2021 yang berada pada posisi 52,2. Posisi ini kembali memasuki periode ekspansif setelah selama dua bulan sebelumnya mengalami kontraksi,” kata Lutfi melalui keterangan resmi, Rabu (20/10/2021). 

Lutfi menuturkan beberapa negara mitra dagang Indonesia penyumbang surplus perdagangan terbesar, di antaranya Amerika Serikat, India, dan Filipina dengan jumlah mencapai US$2,68 miliar. Sementara Australia, Thailand, dan Ukraina menjadi negara mitra penyumbang defisit perdagangan terbesar dengan jumlah US$0,91 miliar. 

Kinerja ekspor pada September 2021 tercatat sebesar US$20,60 miliar. Nilai ini turun dibanding Agustus yang tercatat sebesar US$21,43 miliar atau turun 3,84 persen (MoM). Penurunan September 2021 didorong melemahnya ekspor migas sebesar 12,56 persen dan nonmigas sebesar 3,38 persen. Namun, nilai tersebut naik 47,64 persen dibanding tahun sebelumnya (YoY). 

Pelemahan ekspor nonmigas September 2021, disebabkan kontraksi ekspor sektor migas yang turun 12,56 persen (MoM) dan sektor industri pengolahan yang turun sebesar 5,29 persen (MoM). Sementara ekspor sektor pertanian naik sebesar 15,04 persen (MoM) diikuti sektor pertambangan sebesar 3,46 persen (MoM). 

Beberapa produk ekspor nonmigas yang mengalami penurunan pada September 2021, yaitu lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) turun 30,45 persen; timah dan barang daripadanya (HS 80) 27,45 persen; bahan kimia anorganik (HS 28) 24,08 persen; serat stapel buatan (HS 55) 13,81 persen; dan logam mulia, perhiasan/permata 13,71 persen. Pelemahan disebabkan penurunan permintaan dari beberapa negara mitra dagang Indonesia, yakni Belgia turun 37,41 persen, Mesir (30,09 persen), dan Pakistan (29,53 persen). 

“Di tengah penurunan permintaan, ekspor nonmigas Indonesia ke beberapa negara justru mengalami pertumbuhan signifikan pada September 2021. Di antaranya Afrika Selatan yang tumbuh 48,24 persen, Uni Emirat Arab (38,38 persen), Taiwan (35,59 persen), Hongkong (29,89 persen), dan Spanyol (27,69 persen),” kata dia. 

Berdasarkan kawasan, dia mengatakan, ekspor ke Amerika Tengah, Afrika Selatan dan Eropa Utara menunjukkan peningkatan yang signifikan pada September 2021 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Secara kumulatif, ekspor Januari—September 2021 tercatat sebesar US$164,20 miliar, naik 40,38 persen (YoY). Peningkatan ini dipengaruhi ekspor nonmigas naik menjadi US$155,46 miliar atau naik 39,84 persen (YoY). Peningkatan diikuti ekspor migas yang naik menjadi US$8,82 miliar atau naik 50,70 persen (YoY). 

Pada periode tersebut, beberapa produk utama Indonesia mengalami peningkatan ekspor. Produk tersebut antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) sebesar 151,74 persen; besi dan baja (HS 72) naik 96,20 persen; berbagai produk kimia (HS 38) 84,09 persen; lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) 73,00 persen; dan bahan bakar mineral (HS 27) 69,44 persen. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper