Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan kinerja impor Indonesia tumbuh sebesar 40,31 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2021.
Nilai impor Indonesia pada September 2021 tercatat sebesar US$16,23 miliar. Jumlahnya tumbuh secara tahunan dari posisi September 2020 sebesar US$11,57 miliar.
Impor tercatat mengalami peningkatan baik di sektor migas dan nonmigas. Impor migas per September 2021 senilai US$1,86 miliar tumbuh 59,15 persen yoy, sedangkan impor non migas senilai US$14,37 miliar naik 38,18 persen yoy.
Sementara itu, kinerja impor September 2021 turun 2,67 persen secara month-to-month (mtm), dengan penurunan yang terjadi di sekto migas dan nonmigas. Pada Agustus 2021, nilai impor tercatat sebesar US$16,68 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan bahwa berdasarkan penggunaan barang, impor barang konsumsi mencatatkan pertumbuhan terbesar. Pada September 2021 impornya senilai US$1,79 miliar, naik 59,66 persen secara tahunan.
"Namun, impor barang konsumsi turun 5,28 persen secara bulanan," ujar Margo dalam konferensi pers pada Jumat (15/10/2021).
Di samping itu, impor bahan baku/penolong per September 2021 senilai US$12,09 miliar juga mengalami pertumbuhan yang tinggi, 45,46 persen secara tahunan. Kategori dengan impor tertinggi ini mengalami penurunan kinerja 8,39 persen seacara bulanan.
Pada September 2021, impor barang modal mengalami pertumbuhan senilai US2,35 miliar tumbuh 10,07 persen YoY, tetapi turun 2,66 persen mtm.