Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Smelter Freeport di Gresik, Siapa yang Untung?

Ferdy juga menyebut, smelter di Manyar turut memberi dampak positif bagi anak usaha PT Indika Energi Tbk. atau INDY yakni PT Kuala Pelabuhan Indonesia. Perusahaan ini menjadi operator dermaga kapal yang mengangkut bahan konsentrat Freeport Indonesia. 
Presiden RI Joko Widodo (kiri) akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pabrik pemurnian (smelter) tambang milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021). /Antara
Presiden RI Joko Widodo (kiri) akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pabrik pemurnian (smelter) tambang milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman menilai pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, akan memberikan keuntungan bagi sejumlah korporasi. 

Menurutnya, pembangunan smelter di Jawa Timur memberi efek positif bagi warga sekitar dengan potensi serapan tenaga kerja sebanyak 40.000 orang. Sementara itu bagi industri, smelter PTFI akan memberikan keuntungan bagi perusahaan pelayanan PT Meratus Line. Korporasi tersebut selama ini membawa konsentrat PTFI dari Papua ke PT Smelting, Gresik. 

AKR Corporindo juga untung karena lahannya 100 hektare dibeli Freeport,” katanya, Kamis (14/10/2021).

Ferdy juga menyebut, smelter di Manyar turut memberi dampak positif bagi anak usaha PT Indika Energi Tbk. atau INDY yakni PT Kuala Pelabuhan Indonesia. Perusahaan ini menjadi operator dermaga kapal yang mengangkut bahan konsentrat Freeport Indonesia. 

“Jadi pembangunan smelter di Gresik bukan hanya menguntungkan industri di Jawa,” terangnya.

Pun demikian, smelter di KEK Gresik ini menambah kapasitas pengolahan konsentrat tembaga. Pabrik ini akan mampu mengolah hingga 1,7 juta ton konsentrat. 

Sementara PT Smelting hanya memproduksi 300.000 ton konsentrat untuk menghasilkan 920.000 ton sulfuric acid per tahun, gypsum 350.000 ton per tahun, copper untuk bahan baku semen dan beton mencapai 655.000. Selama ini, sekitar 70 persen konsentrat tembaga Freeport diolah di Spanyol. 

Selain smelter, perusahaan juga membangun pabrik pemurnian yakni Precious Metals Refinery (PMR) untuk mengolah lumpur menjadi emas mencapai 6.000 ton per tahun serta menghasilkan produksi emas sekitar 35–54 ton per tahun. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah memproyeksikan rerata produksi mencapai 35 ton emas per tahun dengan nilai transaksi sekitar Rp30 triliun. Selain itu, konstruksi ini nanti diharapkan menyerap tenaga kerja hingga 40.000 orang. 

Erick memastikan pembukaan lapangan kerja bagi warga Jawa Timur pada proyek ini. Hal ini sesuai permintaan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Tahun ini, BUMN memproyeksikan pertumbuhan pendapatan pada PTFI meningkat 100 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, pertumbuhan perusahaan tambang itu sekitar Rp50 triliun. Sementara pada Desember 2021 ditargetkan tembus Rp105 T. 

“Juga keuntungan bersih yang tahun kemarin Rp10 triliun direncanakan sampai Desember menjadi Rp40 triliun. Ini terjadi karena peningkatan kapasitas daripada Freeport Indonesia dan kenaikan harga dan terus dilakukan efisiensi,” terangnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper