Bisnis.com, JAKARTA — Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus mengatakan pemerintah dapat menjadikan Brasil sebagai negara hub ekspor bagi produk-produk dalam negeri yang hendak dipasarkan di kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Pendapat itu disampaikan Heri menyusul rencana pemerintah untuk segera melakukan perundingan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau CEPA bersama dengan empat negara anggota blok perdagangan regional Mercosur. Keempat negara itu di antaranya Brasil, Argentina, Paraguay dan Uruguay.
“Tujuannya untuk mendekat ke pasar daripada ekspor kita dari Indonesia ke sana, kena ongkos transport, logistik, belum lagi kena tarif, lebih baik kita bikin hub di sana. Langkah itu lebih efisien,” kata Heri melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Kamis (14/10/2021).
Nantinya, Heri mengatakan pelaku usaha dalam negeri dapat membuat pabrik di sana untuk memotong biaya produksi. Sembari, dia menambahkan eksportir dapat memasarkan produk mereka ke sejumlah negara yang berada di kawasan tersebut tanpa hambatan dagang yang serius.
“Investor dari Indonesia yang buka pabrik di sana bisa jualan ke negara-negara sesama Amerika Latin dengan skema perdagangan bebas lewat hub Brasil tersebut,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mendorong peningkatan kerjasama dagang Indonesia bersama dengan negara-negara yang terletak di kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Komitmen itu disampaikan Lutfi saat memberi keterangan dalam sesi pleno Forum Bisnis 2021 Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) yang bertajuk Recover Together Recover Stronger yang difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kamis (14/10/2021).
“Acara ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan kerja sama perdagangan, karena ekonomi kita begitu komplementer, ada banyak sektor yang bisa kita kolaborasikan,” kata Lutfi.
Indonesia, kata Lutfi, membutuhkan pasokan produk pertanian, produk berbasis sumber daya, produk manufaktur dan jasa dari negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia itu. Di sisi lain, dia menambahkan, eksportir Indonesia dapat menyediakan berbagai produk makanan olahan, barang setengah jadi hingga produk manufaktur.
“Saya yakin untuk meningkatkan kinerja perdagangan antar negara kita tidak hanya harus menjual banyak tetapi juga membeli banyak barang,” kata dia.
Adapun kinerja ekspor Indonesia pada tahun ini ke negara-negara kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia sudah menyentuh sekitar US$1,7 miliar atau meningkat 54,8 persen jika dibandingkan dengan torehan tahun lalu.
Di sisi lain, impor dari kawasan itu turut menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 4,17 persen jika dibandingkan tahun lalu.
Kendati demikian, pangsa pasar Indonesia hanya 0,5 persen dari keseluruhan kinerja impor yang diambil dari kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Artinya, pangsa pasar itu masih di bawah sejumlah negara yang berada di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura.