Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian Investasi Siap Fasilitasi De Heus Bangun Industri Pakan Ternak di Jatim

De Heus sudah berinvestasi di Indonesia sejak 2015 dan bergerak di bidang Industri Produk Farmasi Hewan, Industri Konsentrat Makanan Hewan, dan Industri Makanan Ransum Hewan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Abdullah Azzam
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa siap untuk memfasilitasi De Heus dalam membangun industri pakan ternak di Pasuruan, Jawa Timur.

Hal tersebut dibahas pada saat Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan langsung dengan CEO De Heus Animal Nutrition Koen de Heus dalam kunjungan kerjanya ke Amsterdam, Belanda, Senin (11/10/2021).

Pertemuan tersebut membahas rencana perluasan investasi De Heus senilai US$50 juta dalam proyek pembangunan industri pakan ternak di Kawasan Industri (KI) Pasuruan, Jawa Timur, serta pembangunan rumah potong hewan berteknologi tinggi.

Bahlil menyambut baik rencana perluasan investasi De Heus. Dalam hal ini, Kementerian Investasi/BKPM siap memfasilitasi pengurusan perizinan dan insentif fiskal sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta kebutuhan bahan baku industri pakan ternak tersebut.

“Kami juga ingatkan agar nantinya De Heus bekerja sama dengan UMKM dan pengusaha lokal di daerah dalam merealisasikan rencana investasinya. Untuk pengurusan perizinan dan insentif, kita akan bantu,” ujar Bahlil seperti yang dikutip dari siaran resmi.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang membangun sekitar 30.000 hektar (ha) lahan baru jagung di Indonesia, tepatnya di Papua, dengan kapasitas produksi hingga 900.000 ton/tahun.

Koen de Heus, selaku CEO De Heus, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Investasi/BKPM tersebut. Koen de Heus menjelaskan bahwa investasinya di Jawa Timur saat ini akan membangun pakan ternak berteknologi tinggi, dengan model bisnis yang bekerja sama dengan petani lokal.

“Dengan kebutuhan bahan baku sebesar 500.000-600.000 ton/tahun, kami harap pemerintah Indonesia dapat menjaga keseimbangan harga jagung dan kesejahteraan petani jagung dengan adanya harga yang sesuai,” ucap Koen de Heus.

Adapun, De Heus sudah berinvestasi di Indonesia sejak 2015 dan bergerak di bidang Industri Produk Farmasi Hewan, Industri Konsentrat Makanan Hewan, dan Industri Makanan Ransum Hewan.

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, Penanaman Modal Asing (PMA) asal negara Belanda selama periode 2016 hingga kuartal II/2021 menempati posisi ke-5 dengan realisasi investasi mencapai US$9.212 juta. Capaian tersebut mencakup total proyek sebanyak 7.608 dan menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 108.082 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper