Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) siap memfasilitasi pengurusan perizinan dan insentif fiskal bagi De Heus Animal Nutrition yang akan membangun industri pakan ternak di Pasuruan, Jawa Timur.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan perusahaan asal Belanda tersebut berencana melakukan ekspansi bisnis senilai US$50 juta atau setara dengan Rp710 miliar untuk proyek pembangunan industri pakan ternak serta pembangunan rumah potong hewan berteknologi tinggi.
Dia menyambut baik rencana perluasan investasi De Heus dan siap memfasilitasi pengurusan perizinan dan insentif fiskal sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta kebutuhan bahan baku industri pakan ternak tersebut.
"Kami juga ingatkan agar nantinya De Heus bekerja sama dengan UMKM dan pengusaha lokal di daerah dalam merealisasikan rencana investasinya. Untuk pengurusan perizinan dan insentif, kita akan bantu," ujarnya, Selasa (12/10/2021).
Sementara itu, CEO De Heus Koen de Heus menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Investasi/BKPM tersebut. Rencana investasinya di Jawa Timur tersebut dilakukan dengan model bisnis yang bekerja sama dengan petani lokal.
"Dengan kebutuhan bahan baku sebesar 500.000-600.000 ton/tahun, kami harap pemerintah Indonesia dapat menjaga keseimbangan harga jagung dan kesejahteraan petani jagung dengan adanya harga yang sesuai," kata de Heus.
Baca Juga
De Heus sudah berinvestasi di Indonesia sejak 2015, bergerak di bidang industri produk farmasi hewan, industri konsentrat makanan hewan, dan industri makanan ransum hewan.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Senin (3/5/2021), Direktur Pemasaran dan Pengembangan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) Silvester Budi Agung mengatakan rencana investasi De Heus di kawasan PIER ini sudah direalisasikan dalam penandatanganan persetujuan investasi.
“Dari rencana total investasi di Jatim sebesar Rp700 miliar, De Heus ini akan masuk ke PIER dengan nilai investasi Rp350 miliar atau setengahnya,” katanya, Senin (3/5/2021).
Dia menambahkan hadirnya De Heus ke Jatim, terutama ke PIER ini menunjukkan bahwa investasi di Indonesia kembali bergeliat sehingga semakin meyakinkan dunia usaha meski di tengah pandemi Covid-19.