Bisnis.com, JAKARTA - Usaha skala kecil dan menengah (UMKM) bisa mengadopsi sejumlah strategi untuk mengakselerasi bisnis dengan memanfaatkan ekosistem ekonomi digital. Pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun terakhir menjadi peluang tersendiri bagi pelaku UMKM.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Wilson Cuaca mengatakan akselerasi ekonomi digital Indonesia dipengaruhi oleh sejumlah fenomena. Salah satunya adalah perubahan perilaku pengguna internet selama pandemi.
“Perilaku pengguna selama pandemi mengalami perubahan. Waktu yang dihabiskan orang Indonesia untuk mengakses internet per hari naik signifikan,” kata Wilson dalam Gambir Trade Talk, Selasa (12/10/2021).
Data yang dia himpun menunjukkan rata-rata waktu yang dihabiskan orang Indonesia di internet mencapai 4,7 jam selama pandemi, lebih tinggi dibandingkan dengan durasi sebelum pandemi sebesar 3,6 jam. Durasi tersebut diperkirakan stabil tinggi di kisaran 4,3 jam setelah pandemi.
“Durasi tersebut diperkirakan akan tetap sama pada level tertentu, tetapi tetap signifikan. Artinya yang sudah di pasar online akan tetap online,” katanya.
Naiknya durasi selama di internet ini diikuti pula oleh kenaikan transaksi belanja pengguna. Wilson mengemukakan kenaikan terjadi di setiap kategori, termasuk pada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam portofolio East Ventures.
Baca Juga
Sebagai contoh, transaksi pada produk kecantikan memperlihatkan kenaikan sebesar 32 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi. Begitu pula transaksi pada produk apparel yang naik 30 persen dan produk kebutuhan sehari-hari bertambah 47 persen.
“Semua target portofolio East Ventures terakselerasi lebih cepat. Mungkin target pada 2030 akan tercapai lebih cepat karena kita dipaksa untuk online,” ujarnya.
Melihat dinamika perilaku pengguna selama pandemi, Wilson lantas mengutarakan sejumlah strategi yang bisa diadopsi UMKM untuk memanfaatkan momentum ini.
Pertama, pelaku usaha disarankan menjadikan Indonesia sebagai lokasi untuk meluncurkan produk atau layanan. Dia mengatakan ekosistem pasar, permodalan, dan infrastruktur di Indonesia telah mumpuni untuk mendukung akselerasi.
“Lakukan stress testing di Indonesia bagi UMKM karena permodalan makin mudah. Lakukan juga stress testing rantai pasok lokal,” kata Wilson.
Kedua, pelaku UMKM harus menyiapkan pemasaran dan pengemasan produk dengan otentik dan dilengkapi dengan metode story telling. Hal ini, kata dia, akan memberi sentuhan bahwa produk yang ditawarkan berbeda dengan yang lain.
Selain itu, pelaku usaha harus memastikan bahwa produknya bisa dijangkau oleh konsumen yang luas dan tak menutup kemungkinan dalam skala global.
“Beri tahu ke dunia bahwa ada produk unik di Indonesia. Jangkauan kita itu sekarang global dan masuk dalam rantai pasok global,” katanya.